Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Kemenag Siapkan Makan Siang Bagi Jamaah Selama di Makkah

- Jumat, 17 April 2015 20:18 WIB
257 view
 Kemenag Siapkan Makan Siang Bagi Jamaah Selama di Makkah
Jakarta (SIB)- Musim haji semakin dekat. Kementerian Agama terus melakukan upaya perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M. Salah satu terobosan yang akan dilakukan pada musim haji tahun ini adalah menyediakan makan siang bagi jamaah haji Indonesia selama di Makkah.

“Tahun ini Kementerian Agama akan memberikan satu kali makan dalam sehari kepada jamaah haji Indonesia selama di Makkah,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (15/4).

Selama ini, Kementerian Agama tidak menyiapkan makan siang bagi jamaah haji Indonesia karena mereka sudah dibekali living cost untuk biaya hidup selama berada di Makkah. “Selama ini tidak diberi makan. Tahun ini coba beri makan dan waktunya adalah makan siang,” tutur Menag.

Selain itu,  Menag menjelaskan beberapa perbaikan penyelenggaraan ibadah haji, antara lain: pertama, rute penerbangan. Menurut Menag, ada perubahan yang cukup signifikan terkait rute penerbangan sehingga akan berpengaruh pada efisiensi Biaya Perjalanan Ibadah Haji.

Dijelaskan Menag bahwa jamaah haji Indonesia terbagi dalam daua gelombang. Gelombang pertama selama ini mendarat di Jeddah, lalu melalui jalur darat menuju Madinah. Sementara gelombang kedua mendarat di Jeddah langsung ke Makkah, baru menuju Madinah. Pulangnya, gelombang pertama dari Makkah ke Jeddah lalu ke Tanah Air. Sedangkan gelombang kedua dari Madinah ke Jeddah untuk kembali ke Tanah Air.

“Sekarang gelombang pertama langsing ke Madinah sehingga efisiensi bisa dilaukan. Gelombang kedua dari Madinah bisa langsung ke Tanah Air,” jelas Menag.

Kita sudah bertemu dengan sejumlah otoritas di Saudi dan mudah-mudahan tidak ada kendala,” imbuhnya

Perbaikan kedua di bidang  pemondokan. Menurut Menag, hotel yang selama ini disewa karena dekat dengan Masjidil Haram, sekarang semakim sedikit jumlahnya karena renovasi besar-besaran yang dilakukan Pemerintah Saudi. Akibatnya, beberapa hotel yang ada semakin menjauh. Ini tentu berimplikasi pada jamaah haji Indonesia. “Kita akan memfasilitasi bagi jamaah yang tinggal di atas 2km dengan menyiapkam bus salawat. Bus ini beroperasi selama 24 jam untuk memudahkan jamaah mengerjakan salat 5 waktu,” terang Menag.

“Alhamdulillah banyak hotel yang baru. Sekarang dalam tahap proses. Beberapa sudah kontrak, yang lain dalam proses kontrak. Mudah-mudahan tidak ada kendala berarti,” tambahnya.

Menag juga mengatakan bahwa untuk pemondokan di Madinah, Kementerian Agama terus berupaya agar jamaah Indonesia tetap berada di wilayah markaziah dengan jarak di bawah 1km dari Masjid Nabawi. “Di Madinah, jamaah kita melakukan salat Arbain. Sehingga jarak menjadi penting,” ujarnya.

Menag juga mengaku sudah  bertemu dengan Menteri Haji serta Menteri Wakaf dan Urusan Agama Islam untuk meminta agar fasilitas di Arafah bisa ditingkatkam. “Saya tekankan, naif juga Saudi sebagai negara yang sangat kaya, sementara puncak haji adalah wukuf di Arafah, tapi fasilitasnya apa adanya. Saya minta agar seluruh tenda jamaah Indonesia bisa dilengkapi dengan AC, seperti di Mina. Karpetnya juga lebih baik, ” tegas Menag.

“Alhamdulilah mereka memyanggupi, karena itu sepenuhnya kewenangan mereka,” tambahnya.

Perbaikan lainnya adalah memasukan materi manasik ke dalam program yang berbasis Android sehingga mudah diakses melalui handphone. Materi ini juga dilengkapi dengan peta dan doa-doa yang disunnahkan dibaca saat Thawaf dan Sai sehingga jamaah cukup mendengar dan menirukan saja, tidak perlu membaca. (Pinmas/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru