Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Dubes AS Sarankan Dialog Islam Arus Utama

- Jumat, 17 April 2015 20:21 WIB
410 view
 Dubes AS Sarankan Dialog Islam Arus Utama
Jakarta (SIB)- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake menyarankan adanya dialog untuk memfasilitasi pertukaran pendapat dan pemikiran mengenai Islam arus utama (mainstream Islam) di Indonesia.

"Kita butuh bertukar pandangan dan pengalaman tentang itu, dan bagaimana hal tersebut merepresentasikan bentuk Islam yang lebih baik dari yang direpresentasikan oleh Islam radikal," kata Dubes Blake, di Jakarta, Rabu, ketika ditanya pendapat mengenai pemblokiran situs-situs yang dinilai radikal oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Dubes AS mengatakan hal tersebut dalam sebuah diskusi bertema "Democratization of Information: Opportunities in a Changing Media Landscape" yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Urusan Diplomasi Publik Richard Stengel.

Dubes Blake menilai, pemblokiran situs-situs radikal merupakan sebuah pilihan bagi Indonesia dan berpendapat bahwa setiap negara dapat mengambil langkah dan cara yang mereka butuhkan dalam menghadapi masalah.

"Setiap pemerintah bisa melakukan apa pun, punya kebijakan sendiri dalam menyikapi sebuah peristiwa," katanya.

Dubes Blake menyampaikan pula mengenai kondisi serupa di AS, dan dirinya mengaku tidak terlalu khawatir situs internet dan media sosial dapat "meradikalisasi" warga AS.

"Kami tidak terlalu khawatir media sosial dapat meradikalisasi warga AS, tapi kami tetap mengkhawatirkan kelompok Negara Islam IS seperti halnya Indonesia," katanya lagi.

"Beberapa warga AS memang memiliki ketertarikan untuk bergabung dengan IS, tetapi itu lebih disebabkan karena mereka tidak mengerti dan paham mengenai apa itu IS yang sebenarnya merupakan organisasi sesat, dan bukan sebuah organisasi yang mulia," ujar Dubes Blake.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memerintahkan pemblokiran terhadap 19 situs yang dinilai radikal atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Kami telah minta penyedia layanan (ISP) untuk pemblokiran situs tersebut atas permintaan BNPT, situs tersebut dianalisis oleh BNPT dan dinilai oleh BNPT mengandung paham radikalisme dan meminta kepada kami untuk diblokir, kami proses kemudian, kata Kepala Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail Cawidu.

BNPT melalui surat nomor 149/K.BNPT/3/2015 meminta 19 situs diblokir, karena dianggap sebagai situs penggerak paham radikalisme dan sebagai simpatisan radikalisme.

Sejumlah 19 situs tersebut adalah arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net,  hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com, gemaislam.com, eramuslim.com dan daulahislam.com. (Ant/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru