Magelang (SIB)- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka secara resmi Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) I di Lapangan Akmil Magelang Jawa Tengah. PPMN tersebut diikuti oleh ribuan siswa-siswi Madrasah Aliyah dari perwakilan setiap provinsi di Indonesia.
Perkemahan ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian RI. Hadir dalam kesempatan ini, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Machasin, Sesditjen Pendidikan Islam Isom Yusqi, Direktur Pendidikan Madrasah M Nur Kholis Setiawan, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Ahmadi, Asisten Kesra Setda Jateng, Wali Kota Magelang, dan sejumlah pejabat Kementerian Agama lainnya.
PPMN I ini berlangsung dari 11- 15 Mei. Kegiatan yang baru pertama kali ini diikuti 1.290 pramuka madrasah penegak dari seluruh provinsi di tanah air.
PPMN antara lain bertujuan menumbuhkan nilai-nilai dan semangat nasionalisme, patriotisme dan bela negara di kalangan pramuka madrasah. Selain itu sebagai sarana silaturahmi dan meneguhkan ukhuwah islamiyah, wathaniyah dan basyariah dalam memperkuat gerakan pramuka di madrasah, serta menumbuhkan kesadaran disiplin hidup dan kepedulian sosial di lingkungan masyarakat.
Selaku pembina upacara, Menag membakar semangat para peserta untuk menjadikan PPMN sebagai momen kebangkitan madrasah. “Kementerian Agama, secara khusus dan Pemerintah pada umumnya, sangat bersyukur bahwa eksistensi dan citra madrasah sekarang semakin membaik di mata publik. Hal ini terlihat dari animo masyarakat, khususnya orangtua untuk menyekolahkan anaknya di madrasah, semakin meningkat pesat. Inilah menjadi awal kebangkitan madrasah,†pekiknya.
“Banyak sekali informasi dari madrasah-madrasah yang menolak calon siswa ketika mereka membuka pendaftaran, karena animo masyarakat jauh lebih besar dibandingkan kemampuan daya tampung madrasah itu sendiri,†tambahnya.
Menurut Menag, hal ini perlu disyukuri dan sekaligus menjadi tantangan bagi Kementerian Agama untuk melayani besarnya animo masyarakat tersebut melalui madrasah-madrasah baik negeri maupun swasta. Bertolak dari tantangan inilah, madrasah harus bangkit kembali dengan cara berusaha dengan keras untuk memperbesar biaya anggaran pendidikan madrasah.
“Tidak ada pilihan lagi untuk mengembangkan madrasah kecuali dengan memperbesar biaya anggaran untuk madrasah. Karena madrasah-madrasah sekarang sangat butuh sekali bangunan-bangunan kelas untuk menampung jumlah peserta didik,†jelas Menteri Agama dengan semangat.
Kegiatan PPMN meliputi; shalat berjamaah, kultum, tadarus Al Quran, dzikir dan pengajian akbar. Pula, kegiatan seni budaya, meliputi gelar seni budaya nusantara dan festival permainan rakyat serta malam Bhineka Tunggal Ika dan Karnaval Nusantara.
Selain itu, kegiatan prestasi meliputi lomba pentas seni budaya, lomba K3 tenda dan lingkungan, lomba Pakibra Madrasah, lomba yel yel madrasah, lomba mars dan hymne madrasah dan festival dolanan (permainan) tradisional edukatif Islam. Kegiatan perkemahan juga diisi dengan wisata sejarah dan budaya ke Candi Borobudur, serta kegiatan petualang melalui outbound. Juga lomba ekspos teknologi terbarukan.
“Saya yakin, gerakan pramuka merupakan ajang pengasahan keterampilan kepemimpinan yang baik dan penanaman karakter unggul bagi generasi muda bangsa,†tandasnya.
(Pinmas Depag/f)