Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Ukhuwwah Islamiyah Tidak Terbatas Antar Umat Islam

- Jumat, 24 Juli 2015 12:23 WIB
349 view
Ukhuwwah Islamiyah Tidak Terbatas Antar Umat Islam
Jakarta (SIB)- Katib ‘Aam PBNU KH A. Malik Madany yang menjadi Khatib Salat Idul Fitri tingkat Kenegaraan 1436H di Masjid Istiqlal menegaskan bahwa ukhuwwah Islamiyah tidak terbatas persaudaraan antar umat Islam, tapi bisa juga terjadi dalam konteks persaudaraan dengan orang berbeda.

“Ukhuwwah Islamiyah merupakan konsep persaudaraan yang inklusif dan universal, bukan konsep persaudaraan yang eksklusif dan sektarian,” tegas Malik Madany dalam khutbah Idul Fitrinya, Jakarta, Jumat (17/07).

Salat Idul Fitri 1436 H tingkat Kenegaraan ini dimulai tepat pukul 07.05 WIB. Sebagai imam Salat adalah Ust. Hasanuddin Sinaga. Salat Id di Istiqlal ini diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menag Lukman Hakim Saifuddin bersama jajaran menteri kabinet, Ketua MPR, Ketua DPR, pimpinan lembaga negara, perwakilan duta besar negara sahabat, pejabat eselon I dan II Kemenag, serta ribuan umat Muslim ibu kota.

Menurut Malik Madani, ukhuwwah Islamiyah sesuai dengan struktur kalimatnya dalam tata Bahasa Arab, berarti persaudaraan yang Islami. Ukhuwwah Islamiyah adalah persaudaraan Islami yang dijalin sesuai nilai-nilai luhur Islam. Ukhuwwah Islamiyah merupakan persaudaraan yang didasarkan pada semangat kerja sama dan tolong-menolong demi terwujudnya kemaslahatan bersama sebuah komunitas.

Ikatan persaudaraan sebangsa yang terjalin sesuai ajaran Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah bagian dari perwujudan ukhuwwah Islamiyah. “Karenanya, persaudaraan khusus antar umat Islam bisa menjadi ukhuwwah yang tidak Islami jika dibangun dengan tujuan dan cara yang tidak sejalan nilai-nilai Islam, seperti teror dan mencelakai orang yang tak berdosa,” tuturnya.

Dikatakan Malik Madany, ukhuwwah Islamiyah mengandung pengertian yang tidak terbatas persaudaraan antar umat Islam, karena yang demikian lebih tepat disebut ukhuwwah diniyyah atau imaniyyah. “Ukhuwwah Islamiyah tidak terbatas terjadi pada persaudaraan antar umat Islam semata, tetapi ukhuwwah antar orang yang berbeda agama memiliki peluang yang sama untuk menjadi ukhuwwah Islamiyah,” tegasnya.

Dalam konteks kehidupan berbangsa, Malik Madany menyoroti masalah kesenjangan si kaya dan si miskin. Menurutnya, ibadah puasa Ramadlan dapat menjadi salah satu sarana penggugah semangat kesetiakawanan sosial yang sangat penting untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi anak bangsa.

“Zakat Fitrah harus dibaca sebagai simbol komitmen upaya penyantunan dan pemberdayaan kaum yang lemah, sebagai hasil tempaan ibadah puasa,” tandasnya. (Pinmas/y)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru