Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Menag: Pondok Pesantren Harus Jadi Agen Kerukunan Umat Beragama

* Pesantren Tidak akan Dinegerikan
- Jumat, 11 September 2015 11:18 WIB
238 view
Menag: Pondok Pesantren Harus Jadi Agen Kerukunan Umat Beragama
Jakarta (SIB)- Pondok pesantren saat ini memiliki peran strategis dalam menciptakan kerukunan umat beragama. Selain itu juga, pondok pesantren memiliki peran yang besar dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin.

"Saat ini ponpes memiliki peran yang strategis untuk menciptakan kerukunan di antara umat beragama. Pondok pesantren juga punya peran besar dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Maasim yang membacakan pesan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (8/9).

Maasim menjelaskan, Menag berhalangan hadir dalam peletakkan batu pertama Pondok Pesantren Daarul Rahman karena harus memenuhi undangan DPR RI. Dia juga menyampaikan permohonan maaf dari Menag.

"Karena kesibukan beliau di DPR, jadi beliau tak bisa hadir di sini. Menag mohon maaf," lanjutnya.

Menang juga menyampaikan bahwa pesantren harus mampu menghasilkan para cendikiawan dan juga ilmuwan. Selain itu, pondok pesantren saat ini berkontribusi dalam perekonomian Indonesia.

"Pesantren itu bukan saja harus menghasilkan para ahli-ahli doa namun juga para cendikiawan serta ilmuwan. Saat ini juga ponpes sangat berkontribusi dalam perekonomian Indonesia," ucapnya.

Setelah itu, didampingi mantan Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, mantan KSAL Laksamana Madya (Purn) Marsetio, dan Ketua Pondok Pesantren Daarul Rahman KH Syukron Makmun, Dirjen Bimas Islam Maasim meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan.

"Dengan membaca basmallah, bismillahirahmanirahim, peletakkan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Daarul Rahman dimulai," tuturnya.
TIDAK AKAN NEGERIKAN PESANTREN

Sementara itu, Kementerian Agama tidak akan menegerikan pondok-pondok pesantren di Tanah Air, tapi berkomitmen membantu pengembangan lembaga pendidikan tradisional keislaman tersebut.

"Kemenag tak akan mengubah status pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam negeri," kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Mohsen ketika memberikan pengarahan pada Pendidikan Keterampilan Pondok Pesantren di Jakarta, Rabu.

Mohsen mengakui, Kemenag belum menunjukkan kewajiban dan memberikan perhatian secara optimal bagi pengembangan pondok-pondok pesantren dengan masing-masing kekhasannya.

Oleh karena itu, pihaknya akan membuat program-program beserta penganggarannya yang berpihak pada pengembangan kemandirian lembaga pendidikan tradisional yang berfokus pada studi keislaman tersebut.

Dalam kaitan itu pula Kemenag belum lama ini menandatangani nota kesepahaman dan kerjasama dengan enam kementerian terkait bahkan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

"Saya melihat keadaan pondok pesantren di Jawa kondisinya bisa dikatakan lumayan, tetapi yang di luar Jawa umumnya masih memprihatinkan. Meski demikian lembaga pendidikan tradisional tersebut telah banyak melahirkan ulama yang kehadirannya sangat dibutuhkan umat," kata Mohsen.

Pihaknya sedang memetakan potensi pondok pesantren, sehingga ke depan Kemenag  bisa memberikan bantuan bagi pengembangan kemandirian pondok pesantren secara lebih terarah.

Menurut catatan Kemenag, di seluruh Nusantara kini setidaknya terdapat 29.000 pondok pesantren besar dan kecil dengan potensi ekonomi yang berbeda seperti potensi kemaritiman, agribisnis, pertanian, dan perikanan.

"Mereka  masing-masing juga punya kekhasan dan keunggulan keilmuan seperti ilmu hadis, tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya," kata Mohsen. (detikcom/Ant/h/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru