Medan (SIB)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut menggelar ceramah tentang akidah dengan menampilkan Prof DR H Samir Khaoli dari Libanon di Sekretariat MUI Sumut Jalan Majelis Ulama Sutomo Ujung, Medan, Rabu (16/9).
Didampingi Ketua Umum MUI Sumut Prof DR H Abdullah Syah MA dan penterjemah DR H Ardiansyah LC MA, Samir Khaoli memaparkan kebesaran Allah SWT yang wujud-Nya tidak bisa digambarkan bagi siapapun.
“Kita wajib kembali pada akidah yang benar saat membicarakan keberadaan Allah SWT. Bila tidak tepat dan tidak berdasarkan dalil dari Al Quran dan hadis akan bisa mengarah ke sirik,†sebut Samir Khaoli dalam ceramahnya yang dihadiri pengurus MUI Sumut, Ketua IPHI H Ahmad Husein, Ketua FKUB Dr Maratua Simanjuntak dan para ulama lainnya.
Tentang wujud Allah SWT, Samir menggambarkan ruh ada di dalam diri manusia, tapi katanya kita tidak mengetahui wujud ruh tersebut. Lalu bagaimana kita bisa menggambarkan dan mengetahui wujud keberadaan Allah. “Ada yang mengatakan zat manusia sama dengan Allah, ini pernyataan yang menyesatkan,†tegas Samir.
Maka katanya yang paling ampuh menghindari diri dari kemungkaran adalah “taqwaâ€. “Siapa yang mengucapkan kalimat duakali masyahadat dengan ketaqwaan mempercayakan adanya Allah SWT serta menjalankan ajaran Allah dengan benar dan keimanan yang kuat akan menjadi penghuni Surga.â€
Ditegaskannya zat Allah tidak bisa diumpamakan atau disamakan dengan sesuatu. Seperti dicontohkannya, kita mengetahui bentuk kursi, memiliki kaki empat dan ada sandaran. Maka ketika kita disuruh mengambil kursi tidak mungkin kita mengambil meja.
Samir yang dosen di universitas Libanon dan Australia ini menilai para ulama sebagai peran utama untuk memperlurus masalah akidah.
Sementara Ketua Umum MUI Sumut Prof DR H Abdullah Syah MA dalam sambutannya mengatakan kedatangan Samir Khaoli ke Medan sebagai memumpuk silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah. Kedatangan Samir kata Abdullah Syah sebagai balasan kedatangan MUI Sumut ke Australia dimana Samir sebagai dosen di salah satu universitas.
“Masih banyak kekurangan yang kita rasakan, semoga caramah Samir dapat bermanfaat bagi kita,†sebut Abdullah Syah
. (R10/h)