Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Sebanyak 12 Jamaah Haji Indonesia Meninggal di Arafah

* 9 Korban Crane Wukuf di RS Arafah
- Jumat, 25 September 2015 16:00 WIB
363 view
Sebanyak 12 Jamaah Haji Indonesia Meninggal di Arafah
Arafah (SIB)- Sebanyak 12 jamaah meninggal di Arafah akibat dehidrasi dan heatstroke, menyusul udara yang sangat terik pada puncuk wukuf sekitar pukul 12.00 Waktu Arab Saudi.

Koordinator Balai Pengobatan Haji Indonesi (BPHI) Arafah,  dr Agus Hidayat di Arafah, Arab Saudi, Rabu mengatakan sampai pukul 15.00 WAS jumlah  jamaah yang meninggal mencapai 12 orang.

"Sebanyak empat jamaah meninggal di BPHI, sedangkan delapan jamaah meninggal di (tenda) Maktab," ujarnya.

Sebagian jamaah yang meninggal berusia lanjut dan berisiko tinggi (Risti). Mereka kelelahan, dehidrasi, dan terkena heatstroke.

BPHI Arafah yang berlokasi di tenda Misi Haji Indonesia yang terletak antara Maktab 7 dan 18, penuh oleh jamaah yang sakit. Bahkan tenda petugas pun digunakan untuk merawat jamaah yang terkena dehidrasi dan heatstroke.

"Total jamaah yang menjalani perawatan di BPHI mencapai 130 jamaah," kata Agus.

Sebagian sudah kembali ke kelompok terbang (kloter) masing-masing dan hanya20 orang yang dirujuk ke RS Arafah.

Data sementara jamaah yang meninggal adalah Muhammad Sodik Palil, (61) dari SUB037, Djani (67Y dari SUB033, Nurhayati (62) dari BTJ 06, dan Hamid (65) dari BTH 04.

SEMBILAN KORBAN CRANE WUKUF DI RS ARAFAH
Sementara itu, sembilan jamaah calon haji Indonesia yang menjadi korban luka pada musibah crane roboh dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit, mendapat fasilitas wukuf dari pemerintah Arab Saudi di rumah sakit Arafah.

"Mereka dipindahkan ke RS Arafah untuk sekalian wukuf di sana," kata Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Thafsin Alfarizi, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.

Ia mengatakan pemindahan jamaah korban crane mendapat fasilitas untuk lebih awal diberangkatkan ke Arafah, karena Raja Salman meminta korban luka akibat musibah crane roboh di Masjidil Haram didahulukan berada di tempat wukuf tersebut. 

Setelah wukuf, kata dia, mereka dikembalikan ke rumah sakit tempat masing-masing dirawat. Namun, lanjut dia, tidak tertutup kemungkinan bila kondisi mereka membaik akan dikembalikan ke kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).

Menurut Thafsin, jamaah Indonesia yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi sebagian mengalami patah tulang dan ada yang dioperasi kepalanya akibat benturan.

Sembilan orang tersebut dirawat di Rumah Sakit Al-Noor (Murodi Yahya dari embarkasi Surabaya, Zulfitri Zaini bt Zaini dari embarkasi Padang, dan  Subandi bin Ahmad Sarbini dari embarkasi Makasar) dan Rumah Sakit Zaher (Isnainy Fadjriyah binti Abdul dari embarkasi Surabaya dan Trimurti Ali binti SD Said Abbas dari embarkasi Padang).

Sedangkan empat lainnya dirawat di Rumah Sakit  King Faisal Syisyah (Yanto Sugiyanto Subandi  dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede,  Rubiah Muhammad dari embarkasi Batam, dan Iriani Widia Rahmad  dari embarkasi Medan), serta Rumah Sakir King Abdullah (Zalniwarti binti Munaf dari embarkasi Padang).

Lebih jauh ia mengatakan selain kesembilan korban crane tersebut, ada sekitar 60 jamaah Indonesia yang juga dirawat di berbagai rumah sakit pemerintah Arab Saudi (RSAS).

"Ada 69 jamaah Indonesia yang dirawat RSAS, dan 40 jamaah dirawat di BPHI. Jamaah yang dirawat rata-rata mengalami keluhan penyakit seperti hipertensi, stroke, sakit jantung dan diabetes," kata Thafsin.  (Ant/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru