Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025

Pondok Pesantren Bukan Panti Asuhan

- Jumat, 11 Desember 2015 15:40 WIB
856 view
Pondok Pesantren Bukan Panti Asuhan
Karimun (SIB)- Bupati Karimun, Kepulauan Riau Aunur Rafiq mengatakan, pondok pesantren bukan panti asuhan tetapi lembaga pendidikan agama untuk menempa generasi muda tentang ajaran agama Islam sebagai bekal pondasi kehidupan pribadi, lingkungan maupun berbangsa dan bernegara. "Jangan takut menitipkan anak di pondok pesantren. Pondok pesantren bukan panti asuhan, tetapi sarana pendidikan dengan pendidikan keagamaan yang lebih komprehensif dan mendalam," kata dia saat meresmikan pembangunan Pondok Pesantren Yayasan Usman Muharam di Parit Benut, Kecamatan Meral, Senin.

Aunur Rafiq usai peletakan batu pertama pesantren itu memaparkan, sebagai lembaga pendidikan agama yang lebih komprehensif, maka sudah sewajarnya anak didik atau santri ditempat 1x24 jam, dan harus tinggal di komplek pesantren. Para santri, lanjut dia, tidak hanya diajari tentang ilmu pengetahuan umum, tetapi juga dididik tentang ajaran Islam, mulai ibadah, tauhid, fiqih, dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Pondok pesantren, lanjut dia, adalah salah satu lembaga pendidikan yang menopang sistem pendidikan bangsa menuju terwujudnya generasi muda yang berkualitas dan memiliki keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang sejalan dengan satu dari empat Azam atau moto Kabupaten Karimun.

"Berbagai ilmu yang diberikan kepada santri bukan untuk memecah- belah umat, tetapi menjadi sarana untuk berdiskusi, berdialog dengan berpijak pada Al Quran," kata dia. Pemahaman terhadap suatu ilmu dalam pergaulan atau muamalah, menurut dia, wajar berbeda- beda sepanjang tidak bertentangan dengan konsep tauhid dalam ajaran Islam, dan hal itu tidak boleh mengganggu persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Pembangunan gedung baru ponpes ini kami harapkan dapat memberikan kontribusi bagi bagi pendidikan agama, agar anak-anak Karimun memiliki pondasi keimanan yang kuat, dan mampu membentengi diri dari pengaruh budaya asing dan bahaya narkoba," tuturnya.

Hingga saat ini, lanjut bupati, Kabupaten Karimun memiliki sebanyak delapan pondok pesantren, dan dia berharap terus bertambah dan berkualitas sehingga menjadi salah satu lembaga pendidikan unggulan di daerah yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia tersebut. Aunur Rafiq dalam kesempatan itu secara spontan menyumbang sebesar Rp10 juta dan 200 sak semen untuk pembangunan pondok pesantren tersebut, kemudian diikuti sumbangan dari masyarakat dan para pejabat yang hadir dalam bentuk 500 sak semen. Ketua Yayasan Usman Muharam, Azwardi mengatakan, ponpes yang dia pimpin dibangun di atas lahan seluas sekitar setengah hektare, dan terus dilengkapi fasilitasnya sesuai kemampuan keuangan yayasan, dan sumbangan berupa zakat, sedekah dan infak dari masyarakat dan donatur.

"Ponpes ini mengajarkan 17 mata pelajaran agama Islam dengan guru yang ahli dalam mata pelajaran tersebut. Kami ingin mewujudkan santri setelah tamat di sini mengabdikan diri kepada masyarakat dan negara," ucap Azwardi. (Ant/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru