Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 28 Juni 2025
Ustadz H Ichwanuddin Nasution LC:

Islam Mengajarkan Umatnya Untuk Selalu Menjaga Keharmonian dalam Bermasyarakat

- Jumat, 05 Februari 2016 13:44 WIB
5.372 view
Islam Mengajarkan Umatnya Untuk Selalu Menjaga Keharmonian dalam Bermasyarakat
Simalungun (SIB)- Islam yang merupakan agama samawi yang dibawa Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah agama yang selalu mengajarkan kepada umatnya untuk saling hormat menghormati dan harga menghargai guna dapat menjaga dan menciptakan keharmonian di dalam masyarakat.

Ustadz H Ichwanuddin Nasution Lc, Rabu (3/2) mengatakan, Islam mewajibkan kepada umatnya untuk saling menghormati penganut agama lain, karena Allah SWT melalui Islam mengajarkan konsep prinsip toleransi untuk menjaga keharmonian hidup yang saling bersatu berdampingan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan berbagai macam suku bangsa, ras, agama serta etnik. Bayangkan bila agama kita dicela, pasti saja kita akan tersinggung, ujarnya.

Dalam Islam Allah SWT membenarkan umat-Nya untuk menjalin saling kerjasama dan berbuat baik kepada orang yang berlainan akidah sekalipun. Perbedaan agama sebenarnya bukan penghalang terjalinnya kerukunan dan kedamaian di antara sesama manusia. Karena dalam hidup kita harus dapat memahami perbedaan guna dapat untuk saling menjalin interaksi antara pelbagai bangsa dan agama, baik itu dalam bentuk  ekonomi, politik, kebudayaan, agama dan lain-lain, ujarnya.

Berbagai perbedaan suku, bangsa, bahasa, adat istiadat di masyarakat merupakan sudah  fitrah manusia itu sendiri yang sudah ditentukan oleh penciptanya, seperti yang difirmankan Allah SWT dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu daripada lelaki dan perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenali. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantaramu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantaramu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenali”. Dalam surat ini menerangkan satu perintah dari Allah SWT sang pencipta supaya umat manusia berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan bukan hanya di kalangan umat Islam saja tetapi bagi umat manusia umumnya. Namun ditegaskan orang yang paling istimewa di sisi Allah SWT ialah mereka yang bertakwa kepadaNya, tegasnya.

Di sini jelas dalam Islam sangat tegas mengakui perbedaan namun harus diketahui agar umatnya untuk dapat saling menghargai sesama, karena salah satu sifat orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa berusaha agar tidak menyakiti orang lain dan berbuat kebaikan agar mendapat kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Ini sebagaimana dengan sabda  Rasululullah S.A.W., “Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah orang yang suka berselisih dan bergaduh.” Dalam kesempatan lain Nabi Muhammad S.A.W. juga bersabda, “Barangsiapa menyakiti orang bukan Islam yang berada di bawah perlindungan Islam, maka ia telah menyakiti aku dan barangsiapa yang menyakiti aku, maka ia telah menyakiti Tuhan”- (Riwayat Abu Daud), jelasnya.

Dan lebih menguatkan Islam sangat menginginkan keharmonian adalah pada suatu  saat, ketika Nabi Muhammad S.A.W. dengan berdiri memberi hormat terhadap jenazah seorang Yahudi yang lewat di depan Nabi Muhammad S.A.W. Kemudian ada seorang sahabat bertanya : Wahai Rasulullah S.A.W., sesungguhnya itu adalah jenazah seorang Yahudi. Baginda Nabi bertanya: Bukankah dia manusia juga?”

Maka dari keterangan yang ada di atas kita dapat mengetahui dan menyadari indahnya Islam, yang mana Islam adalah merupakan agama yang selalu mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga dan menciptakan keharmonian di dalam hidup bermasyarakat, dengan dapat selalu berdampingan berkomunikasi tanpa pandang suku, agama, ras, jabatan dan harta sehingga terciptanya kedamaian, jelasnya. (C08/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru