Jakarta (SIB) -Atlet akuatik Indonesia mendapat suntikan motivasi jelang keberangkatan ke SEA Games 2017. Siman dkk. dijanjikan bonus ratusan juta jika meraih medali emas.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia Anindya Novyan Bakrie, dalam acara pelepasan cabang akuatik di Hotel The Grove Suites, Kuningan, pada Jumat (11/8) malam. Usai rapat bersama jajaran PRSI, disepakati perlunya insentif untuk para atlet untuk memberikan tambahan semangat.
"Kami tadi rapat dan berpikir sungguh pantas jika memberi intensif dan motivasi bagai para atlet. Karena itu, PB PRSI insyallah bagi nomor perorangan yang meraih medali emas mendapatkan intensif sebesar Rp 100 juta," kata Anindya dalam sambutannya.
"Sedangkan kepada cabor tim seperti polo air, jika menjadi juara akan meraih Rp 300 juta per tim. Begitu juga dengan nomor relay, beregu, maupun duo, jika meraih medali emas akan diberikan masing-masing Rp 50 juta," tambahnya.
Tak cuma kepada para atlet, PRSI juga menyiapkan bonus kepada para pelatih yang atletnya mampu meraih medali emas sebesar 20 persen dari hadiah yang diberikan kepada atlet.
"Ya, mudah-mudahan insensif ini bisa menjadi penyemangat atlet saat bertanding nanti," kata pria berusia 42 tahun ini.
PRSI akan mengirimkan 68 atlet dari lima cabang yang dilombakan, yaitu renang, renang indah, loncat indah, polo air (putra-putri), dan perairan terbuka. Dari jumlah itu akan ada 60 medali emas yang diperebutkan. Akuatik Indonesia membidik lima medali emas.
Timnas Polo Air Putra Asah Kekompakan
Tim nasional polo air putra Indonesia saat ini tinggal mengasah kekompakan dan mental agar siap sepenuhnya menghadapi SEA Games 2017.
Cabang polo air akan memulai perjuangan di SEA Games yang dihelat di National Aquatics Centre, KL Sports City, Bukit Jalil pada 15-20 Agustus 2017.
Berdasarkan hasil drawing, Indonesia berada satu grup dengan Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. Pertandingan pada babak grup menggunakan sistem round robin.
Sejauh ini persiapan tim polo air putra asuhan Milos Sakovic tersebut sudah siap 90 persen. Dalam waktu sepekan tersisa, Reza Auditya Putra dkk. tinggal mematangkan kekompakan dan mental.
"Kami sudah mulai menurunkan intensitas latihan, jadi fokus sekarang ini tinggal ke arah pertandingan saja. Seperti pemantapan taktik, strategi di depan, serta menyesuaikan dengan kekuatan tim-tim lawan lewat video yang diputar pelatih setiap sekali seminggu," kata Reza Auditya Putra selaku kapten timnas polo air putra.
Tak hanya memantapkan teknik dan taktik, tim polo air juga fokus pada urusan non teknis seperti menjaga pola makan dan tidur, juga mengasah kekompakan.
"Semakin ke sini jadi sering jalan bareng di luar jam latihan, atau sekadar kumpul-kumpul di hotel untuk ngobrol saja. Yang dibicarakan pun bukan hanya soal polo air tapi di luar itu supaya pikiran juga lebih santai dan fresh," katanya.
Reza juga mengakui meski dirinya berstatus sebagai kapten tim, tidak ada perbedaan atau jadi sungkan satu sama lain. "Nah, itu dia anehnya walau saya jadi kapten tidak terlalu mengatur-ngatur bagaimana, karena sudah lama kenal jadi satu sama lain saling menghargai saja. Saya sendiri tidak ada beban. Santai saja," kata Reza yang sudah empat kali menjadi kapten tim.
Dari hasil pemetaan persaingan, Singapura dan Thailand jadi negara yang paling dominan kendatipun Reza menegaskan negara lain tetap diwaspadai. "Kami anggap semua lawan sama saja. Tapi bicara spesifik siapa yang terkuat saat ini memang dua negara itu."
(detikSport/d)