Jakarta (SIB) -Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menegaskan, turnamen pramusim Piala Presiden Tahun 2018 siap digelar. Politisi PDI-P Maruarar Sirait ditunjuk sebagai Ketua Stering Comitte (SC), turnamen tahunan bergengsi yang akan diputar Januari tahun depan.
"Dengan segala pertimbangannya, PSSI telah memohon kepada seorang anak bangsa, Maruarar Sirait, Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden pada 2017 lalu, untuk kembali menjalankan turnamen kelas wahid ini," kata Edy Rahmayadi sebagaimana dikutip Maruarar Sirait kepada wartawan SIB di Jakarta.
Maruarar Sirait menjadi ketua panitia pengarah Piala Presiden sejak dua edisi sebelumnya. Sebagai Ketua Komite pengarah, anggota DPR itu akan menunjuk lima sampai enam orang untuk bergabung di timnya.
Tugas terpentingnya adalah memutuskan siapa yang menjadi operator pelaksanaan Piala Presiden 2018, meskipun pada Piala Presiden 2017, penyelenggaraannya langsung berada di bawah PSSI sedangkan dua tahun sebelumnya dijalankan pihak swasta.
"Kami akan berusaha agar turnamen ini meningkat kualitasnya. Selain itu, direncanakan pula meningkatkan hadiah tetapi semuanya nanti diputuskan setelah PSSI menemui Presiden Joko Widodo," ucap Maruarar Sirait.
Dikatakan, kick off Piala Presiden belum bisa dipastikan, karena panitia dan pengurus PSSI masih perlu menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa mensinkronkan jadwal. Diharapkan, tidak lewat bulan Februari mendatang.
Peserta Piala Presiden nantinya dipastikan seluruh klub Liga 1 yang berjumlah 18 tim. Namun, tidak menutup kemungkinan ada dua tim lain yang menjadi tambahan untuk menggenapi kuota tim menjadi 20 seperti yang digelar 2017 lalu.
"Karena sifatnya tidak wajib, maka dalam prosesnya ada klub Liga 1 yang memutuskan tidak menjadi peserta, PSSI tidak akan mencari tim tambahan dari luar Liga 1," ujar Edy Rahmayadi sembari menambahkan, Piala Presiden 2018 akan dijadikan ajang sebagai pemanasan menuju Liga 1 yang rencananya bergulir pertengahan Februari 2018.
Piala Presiden pertama kali dilaksanakan pada 2015, tepatnya tanggal 30 Agustus-18 Oktober 2015. Sebanyak 16 klub terlibat di dalamnya, terdiri atas 13 klub dari QNB League (liga tertinggi ketika itu) dan tiga klub dari Divisi Utama dengan operator Mahaka Sports and Entertainment.
Pada turnamen pertama ini, Persib Bandung tampil sebagai juara setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0.
Sedangkan juara pada turnamen kedua adalah Arema FC setelah mengalahkan Pusamania Borneo FC dengan skor 5-1 di partai final.
Tujuan awal dilaksanakannya kompetisi tersebut adalah mengisi even sepak bola di Indonesia akibat adanya sanksi dari FIFA.
Berbeda dengan tahun 2015, pada pelaksanaan tahun 2017, tepatnya 4 Februari-12 Maret, Piala Presiden dilaksanakan sepenuhnya oleh PSSI dengan dukungan beberapa sponsor. Federasi membentuk kepanitiaan yang akan bekerja sama dengan panitia lokal di tempat pertandingan.
(J01/f)