Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 17 Juni 2025

PWI Aceh Tenggara Ancam Boikot Pemberitaan Venue Arung Jeram PON XXI

Armentoni Munthe - Selasa, 17 September 2024 09:00 WIB
526 view
PWI Aceh Tenggara Ancam Boikot Pemberitaan Venue Arung Jeram PON XXI
Foto dokpri
Ketua PWI Aceh Tenggara Sumardi
Kutacane (harianSIB.com)
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Aceh Tenggara mengancam akan memboikot pemberitaan terkait event Venue Arung Jeram PON XXI Aceh-Sumut yang berlangsung di Sungai Mamas, Jambur Mamang, Desa Tanjung, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara.

Aksi boikot ini muncul setelah sejumlah wartawan dilarang mengambil foto dari jarak dekat saat Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) Arung Jeram PON di Sungai Alas, Ketambe, Aceh Tenggara, pada Minggu (15/9/2024). Larangan tersebut diumumkan oleh protokol UPP melalui pengeras suara, yang juga terdengar oleh pengunjung.

Protokol menyatakan bahwa pihak panitia telah menugaskan Kominfo dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) secara khusus untuk mengambil foto dari jarak dekat, sementara wartawan hanya diperbolehkan mengambil gambar dari jarak jauh. Alasan yang diberikan adalah agar prosesi pengalungan medali tidak terganggu.

Baca Juga:

Ketua PWI Aceh Tenggara, Sumardi, menginstruksikan seluruh wartawan yang tergabung di PWI Aceh Tenggara untuk memboikot liputan di Venue Arung Jeram PON XXI di Sungai Mamas.

"Kami sudah berkontribusi mempublikasikan seluruh kegiatan dan tahapan persiapan even nasional ini di Aceh Tenggara, sehingga menarik minat pengunjung dan menjadi konsumsi publik. Namun, saat acara berlangsung, wartawan resmi yang memiliki ID Card dan tanda pengenal dari PB PON Aceh justru tidak dihargai oleh panitia dan FAJI," ujar Sumardi.

Baca Juga:

Sumardi juga menyoroti ketidakadilan di lapangan, di mana orang yang bukan wartawan cukup menggunakan tanda bertuliskan "PERS" dan diberi akses bebas untuk mengambil foto dan video. Mereka bahkan diberi rompi khusus saat berada di tepi DAS Alas Ketambe.

"Tindakan ini jelas menyinggung para wartawan di Aceh Tenggara, padahal publik sangat menantikan berita dari acara ini. Kami meminta panitia dan FAJI segera meminta maaf," tegas Sumardi.(*)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru