Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 30 Juni 2025

Mantan PSMS dan Legenda Tim Rayakan HUT ke-75 PSMS

Christopel H Naibaho - Minggu, 27 April 2025 15:32 WIB
695 view
Mantan PSMS dan Legenda Tim Rayakan HUT ke-75 PSMS
Foto: harianSIB.com/Christopel Naibaho
Mantan PSMS bersama legenda tim diabadikan pada momen anniversary ke-75 PSMS, di Lapangan Gajah Mada Medan, Minggu (27/4/2025).
Medan (harianSIB.com)

Suasana penuh kehangatan dan semangat membara mewarnai perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-75 PSMS Medan yang digelar di Lapangan Gajah Mada, Krakatau, Medan, Minggu (27/4/2025) pagi. Para legenda dan mantan pemain PSMS dari berbagai generasi berkumpul untuk memperingati momen bersejarah ini, sekaligus mendoakan agar PSMS kembali berjaya di kancah sepak bola nasional.

Baca Juga:

Kegiatan ini diisi dengan potong tumpeng, family game, serta doa untuk kebangkitan PSMS. Hadir di antaranya legenda senior Tumsila, pemain PSMS sejak 1967 yang pernah meraih tiga gelar Piala Perserikatan berturut-turut dan menjadi top skor Suharto Cup 1972.

Ada juga tokoh-tokoh sepak bola Medan seperti Djohar Arifin, Sunardi B, Marzuki Nyak Mad, Zulkifli Yus, Chairul Can Siregar, Fery, Badiaraja Manurung, Sunardi A, Sakirman Saswa, Abdul Rahman Gurning, Bambang Usmanto, Benny Tomasoa, Iwan Karo, Dinal, hingga Wijay dan sejumlah nama lainnya. Beberapa mantan pengurus dan ofisial tim juga turut hadir. Acara ini mendapat dukungan penuh dari pecinta PSMS, Syahrial Saragih.

Baca Juga:


Ketua Mantan PSMS, Witya Pusen, menegaskan, kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian dan doa bersama agar PSMS bangkit dari keterpurukan prestasi.

"Sudah lama PSMS prestasinya tertidur. Kami para legenda turun gunung, bersatu untuk mencanangkan bahwa tahun 2025 ini PSMS harus bangkit dan naik ke Liga 1," ujar Witya.

Dalam waktu dekat, para legenda berencana melakukan audiensi dengan Wali Kota Medan, mengingat PSMS adalah kebanggaan kota dan wali kota merupakan pembina klub. "Siapa pun wali kotanya, dia harus jadi pembina PSMS. Karena PSMS ini milik Medan, milik 40 klub dan milik masyarakat," tambah Witya.


Senada dengan itu, legenda Badiaraja Manurung menegaskan bahwa PSMS adalah warisan (heritage) sepak bola Medan yang harus diperjuangkan dan dilestarikan.

"PSMS itu bukan hanya milik klub-klub pendiri, tapi milik masyarakat Medan. Juga milik para legenda PSMS. Kami berdoa agar musim ini pemain PSMS mampu membawa tim kembali ke Liga 1," ungkap Badiaraja.

Benny Tomasoa menambahkan, PSMS adalah milik anggota klub, punya warga Medan bukan untuk diperjualbelikan. Dia mengaku kesal terhadap isu adanya oknum yang berencana menjual PSMS. Menurutnya,

"PSMS tidak bisa dijual. Kalau mau mengelola, silakan, tapi jangan sampai ada yang menjual," tegasnya.

Ia menyerukan agar para pengurus ke depan menyiapkan manajemen yang profesional, terbuka, dan melibatkan banyak pihak, termasuk mantan pemain yang peduli pada sejarah PSMS.

Menurut dia, semua harus bersatu, tidak hanya berdebat, dan benar-benar serius mempersiapkan diri untuk promosi ke Liga 1. "Doa kita semua tetap untuk PSMS, semoga bisa segera kembali ke Liga 1.


Adapun PSMS lahir pada 21 April 1950. PSMS saat ini berada di Liga 2, atau kasta kedua sepak bola di Indonesia. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru