Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 05 Agustus 2025

Sumut Ukir Sejarah Tuan Rumah Kejuaraan Pencak Silat Internasional

* Diikuti 3.265 Atlet dari 20 Negara
Christopel H Naibaho - Senin, 04 Agustus 2025 15:31 WIB
158 view
Sumut Ukir Sejarah Tuan Rumah Kejuaraan Pencak Silat Internasional
Foto: harianSIB.com/Christopel
Atlet pencak silat berbaris pada pembukaan 3rd International Pencak Silat Indonesian Open Championship 2025, di Gedung Serbaguna Pemprovsu, Senin (4/8/2025).
Medan(harianSIB.com)

Provinsi Sumatera Utara mencatat sejarah baru sebagai tuan rumah perdana penyelenggaraan 3rd International Pencak Silat Indonesian Open Championship 2025 di luar Pulau Jawa. Kejuaraan berlangsung pada 4–10 Agustus 2025 di Gedung Serbaguna Pemprovsu, diikuti oleh 3.265 atlet dari 20 negara.

Ajang bergengsi ini secara resmi dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Laksda (Purn) Djayen Tirto Sudarsono yang hadir mewakili Ketua Umum PB IPSI, Prabowo Subianto. Dalam sambutannya, Djayen menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang mendukung terselenggaranya kejuaraan tersebut.

Baca Juga:

"Kejuaraan ini membanggakan kita semua. Ajang ini mencetak atlet-atlet potensial dan menggeliatkan pencak silat sebagai cerminan jati diri bangsa dan warisan budaya Indonesia. Semua atlet yang bertanding berpotensi jadi juara, menjunjung tinggi sportivitas, dan mengharumkan nama keluarga hingga negara," ujar Djayen, saat membuka kegiatan, Senin (4/8/2025).

Ia menambahkan, kejuaraan ini bukan hanya soal trofi atau medali, tetapi simbol semangat dan prestasi. Silat disebutnya bukan sekadar olahraga bela diri, tapi juga sarana pembentukan karakter, menyeimbangkan fisik, mental, dan melatih kedisiplinan serta kerja sama.

Baca Juga:

Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan komitmen Pemprov Sumut dalam mendukung kegiatan-kegiatan bertaraf lokal, nasional, maupun internasional.

"Terima kasih kepada PB IPSI karena telah mempercayakan Sumut menjadi tuan rumah. Semoga para atlet bisa menikmati atmosfer kejuaraan ini bersama masyarakat Sumut. Maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan," ujarnya.


Bobby berharap kejuaraan ini tidak hanya melahirkan atlet berprestasi, tapi juga calon-calon pemimpin masa depan. "Semoga yang hari ini berdiri sebagai atlet, ke depan bisa menjadi menteri, wali kota, dan penggerak olahraga Indonesia," harapnya.

Meski menjadi perhelatan internasional, jumlah peserta tak mencapai target awal panitia. Sekretaris Panitia, Hj Dahliana, mengungkapkan, awalnya kejuaraan ditargetkan diikuti 80 negara. Namun, sejumlah kendala seperti proses visa dan jadwal kejuaraan internasional lain, termasuk turnamen di Vietnam yang baru berakhir akhir Juli, membuat banyak negara urung hadir.

"Kami tetap bersyukur, karena 20 negara tetap ambil bagian, termasuk Uzbekistan, Amerika Serikat, dan India. Ini bukti bahwa silat semakin dikenal di luar kawasan ASEAN," jelas Dahliana.

Kejuaraan ini terbuka untuk umum tanpa tiket masuk, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan pencak silat lebih luas ke masyarakat dan memperkuat kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru