Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 26 Juni 2025

Patung Guru Patimpus dan Sisingamangaraja XII Diincar Turis Jadi Lokasi Wisata

* Masti Pencawan: Tirulah Taiwan, Makam Tokoh jadi Obyek Wisata Budaya dan Ziarah
- Minggu, 30 Juli 2017 14:42 WIB
1.135 view
Patung Guru Patimpus dan Sisingamangaraja XII Diincar Turis Jadi Lokasi Wisata
Areal Tugu Raja Sisingamangaraja XII
Medan (SIB) -Sejumlah patung dan makam para tokoh di Sumut, yang dinilai berpotensi besar dijadikan obyek wisata budaya dan ziarah pubik maupun turis, sebaiknya dikelola secara khusus sebagai destinasi lokal karena ternyata telah menjadi perhatian sejumlah kalangan, termasuk turis-turis asing.

Praktisi Kebudayaan dari kalangan SDM pendidikan pariwisata di Sumut, Drs Masti Pencawan MPA, menyebutkan sektor pariwisata di Sumut ada baiknya belajar dari negeri Taiwan yang ternyata sudah lama menyuguhkan obyek-obyek wisata budaya lokal berupa makam-makam tokoh atau leluhur yang ternyata menjadi salah satu menu pilihan kunjungan bagi para turis mancanegara sejak dulunya.

"Di Taiwan itu banyak juga obyek wisata alamnya, sama dengan obyek wisata alam di  Indonesia atau di Sumut ini. Tapi di Taiwan, hampir di semua distrik makam-makam atau patung para tokoh atau leluhur di negeri itu dijadikan obyek wisata, apakah untuk pelancongan biasa (wisata budaya) atau sekalian ziarah bagi para turis kalangan tertentu. Di Medan kan ada patung Guru Patimpus pendiri kota Medan, dan patung Raja Sisingamangaraja XII, kenapa tidak sekalian dijadikan obyek wisata lokal untuk pelestarian nilai sejarah dan obyek budaya seperti di Taiwan sana. Sayang, kan, kalau patung-patung historik itu cuma dijadikan pajangan kota saja," katanya kepada pers di Medan, Kamis (27/7).

Dia mencetuskan hal itu di sela-sela acara pelatihan dasar (Latdas) SDM Kepariwisataan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata (Kempar) RI dengan thema Pembudayaan SDM Wisata, di hotel Grand Antares Medan. Secara khusus, Masti Pencawan memaparkan pentingnya pelestarian nilai budaya melalui pemberdayaan kreasi seni maupun pemanfaatan produk-produk kearifan lokal seperti patung, makam-makam, atau produk seni rupa yang bernilai budaya daerah.
Masti mencontohkan, kreasi seni berupa upacara penurunan bendera di Istana Negara Taiwan setiap harinya (petang hari), selalu diramaikan para turis asing yang menyaksikan acara mulai awal hingga akhir prosesi. Sehingga, jasa bisnis cafe-cafe atau depot makanan-minuman serta kios-kios suvenir di sekitar lokasi selalu laris dan rebutan belanja para tamu atau turis. Situasi ini mirip dengan upacara pergantian pengawal kerajaan di Istana Buckingham di London yang juga menjadi perhatian dan pilihan pelancongan para turis asing yang datang ke negara tersebut.

Pemanfaatan Patung Guru Patimpus menjadi obyek wisata lokal itu, misalnya dengan menggelar atraksi terkait di lokasi pada waktu tertentu, seperti jelang HUT kota Medan, hari jadi Kabupaten Karo, gelar musik tradisionil Karo, opera perjuangan Karo atau Sumut dan sebagainya. Demikian juga untuk pemanfaatan patung Raja Sisingamangaraja XII dengan acara atau atraksi fragmen perjuangan dan kiprah Sisingamangaraja XII hingga menjadi pahlawan nasional, opera dan fragmen Batak, parade ulos Batak, lomba snopsis sejarah perjuangan pra kemerdekaan di Sumut, dan lainnya.

Bahkan, Masti Pencawaan menilai Sumut perlu juga menggagasi gelaran khusus wisata budaya berupa Pekan Budaya Batak (PBB) yang diselenggarakan secara aktif rutin setiap tahunnya, baik dalam rangka penyemarakan Festival atau Pesta Danau Toba yang diikuti semua daerah etnis Batak, maupun digelar secara khusus pada obyek-obyek budaya lokal seperti patung-patung dan makam tersebut.

"Bukan itu saja, makam DR GM Panggabean (pendiri Harian SIB) yang menjadi salah satu simbol ketokohan di Sumut ini, juga layak dikelola menjadi obyek wisata budaya lokal. Sebenarnya banyak obyek wisata seperti ini yang sudah menjadi incaran para turis, baik lokal maupun asing, karena turis pada umumnya ingin menikmati yang unik-unik," ujar Masti Pencawan dengan serius. (A04/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru