Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 13 Juli 2025

Perlis Cyclo Fest: Malaysia Dongkrak Produksi untuk Tarik Penikmat Kopi dari Indonesia

Oki Lenore - Rabu, 11 September 2024 18:26 WIB
391 view
Perlis Cyclo Fest: Malaysia Dongkrak Produksi untuk Tarik Penikmat Kopi dari Indonesia
Foto: Dok/IG
Mantan Direktur Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa (kanan) bersama Ku Hasrin, panitia Perlis Cyclo Fest (kiri) dan pegiat kopi khas Perlis Daniel (tengah).
Kangar, Perlis (harianSIB.com)
Warga Malaysia sedikitnya menghabiskan 1 miliar dolar AS atau lebih dari Rp15 miliar untuk mengonsumsi kopi per tahunnya. Data hingga akhir 2023, publik Malaysia makin gemar minum kopi. Mulai dari kopi khas hingga olahan yang semakin menjamur di seluruh sudut khususya kota-kota besar Negara Semenanjung tersebut.

Sementara itu, Negara Bagian Perlis mendongkrak produk kopi berbasis perkebunan rakyat dan rumah-rumah minum kopi digeliatkan.

Daniel, pengelola rumah minum kopi khas I Love Perlis Kopi, seperti email yang diterima Jurnalis SIB News Network (SNN), Rabu (11/9), mengatakan, sejumlah kopi khas Malaysia semakin ekspansi ke negara-negara dunia bahkan yang memproduksi kopi.

Baca Juga:

"Perak khususnya Ipoh produksi kopi putih, Perlis ada kopi hitam snagat nikmat," katanya seusai menjamu mantan Direktur Tourism Malaysia Medan Hishamuddin Mustafa dan Ku Hasrin dari Panitia Perlis Cyclo Fest, di rumah kopi terkemuka di Kangar, Perlis.

Daniel mengatakan, mendukung Visit Perlis Year (TMPs) 2024-2025, serta menyambut tetamu dari negara yang masyarakatnya meminum kopi seperti Indonesia, pihaknya menyajikan kopi khas terlezat seperti yang ada di Nusantara.

Baca Juga:

"Khusus pesta akbar seperti perhelatan memeriahkan Perlis Cyclo Fest, di Taman Buah-buahan Eksotik dan di Komples Sukan Tuanku Syed Putra Kangar, diadakan pesta dan kuliner khas ASEAN berbasis Malaysia, termausk kopi khas negeri," tambah Ku Hasrin.

Menurutnya, kopi telah ada di seluruh Negeri Semenanjung. Menurut data hingga akhir 2023, besaran pasar penikmat kopi di Malaysia lebih dari 1 miliar dolar AS.

"Rupa-rupa kopi kini menjadi bagian pendongkrak F&B di Malaysia," ujarnya, seusai menikmati kopi khas di Kangar, Perlis - Malaysia.



Satu rumah minum yang khas di Kangar dikelola Daniel adalah dengan pendekatan khas Melayu serumpun. Di bilik rumah pangung dengan ragam seduhan kopi.
Ku Hasrin mengatakan, orang-orang Malaysia kebanyakan menyukai kopi yang lebih kuat dan tidak terlalu manis.

"Itu sebabnya, penyedia kopi saat ini, seperti di kota-kota besar, selalu menyuguhkan hal kekinian. Tapi di Kopi Perlis memertahankan hal tradisi dan mengadopsi yang baru. Ini juga bagian dari menyambut kedatangan turis dalam kaitan Tahun Melawat Perlis 2024 - 2025," tambah pria olahragawan tersebut.

"Ramai kedai kopi yang membawa konsep grab and go tapi kopitiam kopi khas dan bersejarah di Malaysia tetap dipertahankan." tambahnya.

Menurut Daniel, seluruh varian jenis kopi ada di Kopi Perlis. Baik yag bergaya lama dengan kopi hitam unggulan, kopi dengan hal baru seperti dicampur teh dan lainnya.

"Alhamdulillah hakikat sebenarnya masyarakat Malaysia memang sudah lama dengan amalan minum kopi," jelasnya.

Seiring dengan Perlis Cyclo Fest yang diadakan pada 11 - 13 Oktober 2024, menurut Ku Hasrin, diadakan pesta istimewa di Taman Buah-buahan Eksotik dan di Komples Sukan Tuanku Syed Putra Kangar dengan rupa-rupa kuliner khasn sebagai memeriahkan Tahun Melawat Perlis 2024 - 2025 sekaligus menyambut Tahun Melawat Malaysia 2026.

"Selain untuk memasyarakatkan Cycling Tourism di Negeri Perlis, Malaysia, Perlis Cyclo Fest untuk mengeratkan kerja sama 3 Negara IMT-GT yakni Indonesia, Malaysia & Thailand," katanya.

Ku Hasrin menambahkan, khusus Perlis Cyclo Fest melibatkan semua jenis pesepeda seperti Fellowship Ride 100Km, Team Time Trial (TTT) 33Km, Kampung Happy Ride 20Km, MTB 26er Lagendary Ride, Fixie Amateur Race 33KM, Push Bike Challenge, OSBMX Gathering & Road Bike Race 100Km.

"Event lainnya yakni BMX Comp & Freestyle: Promotion Booth menjadi tontonan istimewa," tutupnya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru