Simalungun (SIB) -Nasib seseorang tidak ada yang bisa memprediksi. Mungkin dulu dikenal orang biasa, namun kemudian menjadi orang sukses.
Dia adalah Jopinus Ramli Saragih atau yang dikenal dengan sebutan JR Saragih. Siapa sangka seorang pemuda dulunya tinggal di kampung tepatnya di Kecamatan Raya yang sekarang ini menjadi ibukota Kabupaten Simalungun kemudian pulang ke kampung halaman menjadi bupati.
Pahit getirnya kehidupan yang dialaminya dijadikannya sebagai cambuk untuk menorehkan hasil yang cemerlang. Seperti pepatah menyebutkan bersakit-sakit dahulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Pepatah tersebut pantas dialamatkan kepada JR Saragih. Siapa sangka dirinya yang dulu hidup susah tinggal di kampung sempat menjadi tukang semir di Parluasan Pematangsiantar, menjadi kernet bus, bekerja sebagai tukang penggali pasir di Tangerang, menjadi anggota TNI hingga jadi Bupati Simalungun.
Tak terbayangkan di usianya masih di bangku Sekolah Dasar yang dominan masih ingin bermain-main akan tetapi tidak dengan JR Saragih.
Waktu kecilnya yang seharusnya banyak bermain-main dengan teman-temannya dihabiskan untuk membantu orangtua maupun neneknya untuk mengutip kopi di ladang. Begitulah hari-hari dilalui JR Saragih.
Meski demikian, dia tetap sabar. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun dilaluinya dengan sabar, hingga akhirnya JR menamatkan pendidikan SMA lalu masuk TNI. Meniti karir di TNI ternyata bukan puncaknya. Tahun 2010, JR Saragih pun memilih pensiun dari dinas militer untuk bertarung sebagai Bupati Simalungun untuk membangun daerahnya. Perjuangan panjang untuk menjadi orang nomor satu di "Bumi Ha Bonaron Do Bona" sebutan untuk Kabupaten Simalungun dilaluinya dengan panjang sabar.
Berkat dukungan isteri tercinta Erunita Angraini Tarigan dan buah hatinya Efarina Margaretha Saragih, ibunya Hj Netty Sembiring dan keluarga besarnya membulatkan tekadnya untuk maju, berjuang memenangkan Pilkada tahun 2010.
Nasib mujur berpihak kepada JR Saragih yang berpasangan dengan Hj Nuriaty Damanik. Mereka dinyatakan sebagai pemenang oleh KPUD Simalungun untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Simalungun periode 2010-2015 dengan mengusung visi Simalungun mantap, terwujudnya masyarakat dan daerah Kabupaten Simalungun yang makmur perekonomian, adil, nyaman, taqwa, aman dan berbudaya.
Berbagai pembangunan pun dilakukan mulai dari perbaikan jalan di berbagai kecamatan, pelayanan Puskesmas buka 24 jam, bangun dan rehab sekolah, pemberian bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi, pasar murah dilaksanakan demi mewujudkan visi Simalungun mantap.
Lima tahun memimpin Kabupaten Simalungun, prinsip menjadi garam dan terang pun dilakukannya. Semisal ketika berkunjung ke satu daerah ada warga yang sakit, spontan jiwa sosialnya muncul. Maklum dia juga dulu pernah hidup susah sehingga ketika mengetahui ada warga yang butuh pertolongan, JR Saragih pun hadir untuk meringankan beban masyarakat.
Karenanya baginya kehadirannya menjadi pemimpin bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.
Lima tahun lamanya menjadi pemimpin di kampung halamannya, ternyata membuat dia berobsesi kembali ikut bertarung di Pilkada untuk periode kedua berpasangan dengan Amran Sinaga, lagi-lagi keberuntungan berpihak kepada JR-Amran, hingga akhirnya keduanya ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Simalungun periode 2016-2021.
Keduanya dilantik pada 22 April 2016 di Aula Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri Jakarta. (D04/f)