Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

272 Guru di Simalungun Belum Sarjana, Kadisdik: Sebagian Usianya Mendekati Masa Pensiun

Jheslin M Girsang - Rabu, 04 Desember 2024 20:34 WIB
140 view
272 Guru di Simalungun Belum Sarjana, Kadisdik: Sebagian Usianya Mendekati Masa Pensiun
(Foto: SNN/Jheslin M Girsang)
Sudiahman Saragih.
Simalungun (harianSIB.com)

Sampai saat ini, ada sebanyak 7.572 jumlah keseluruhan tenaga guru TK, SD dan SMP sederajat dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Simalungun. Namun, belum semua guru tersebut berpendidikan sarjana.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Simalungun Sudiahman Saragih mengatakan, pihaknya akan terus mendorong agar seluruh guru memiliki gelar sarjana. Pasalnya, sebagian guru tersebut sebelumnya diangkat menjadi ASN dari tamatan SMA.

Baca Juga:

"Kita tetap mendorong supaya mereka mengikuti pendidikan sarjana. Faktor yang kita lihat makanya sebagian guru belum sarjana karena usianya sudah mendekati masa pensiun, sehingga dimungkinkan tidak tertarik lagi untuk melanjutkan pendidikan sarjana," kata Sudiahman, Rabu (4/12/2024).

Berdasarkan data terkini, katanya, jumlah keseluruhan tenaga guru SD - SMP sederajat dari kalangan ASN di Simalungun sebanyak 7.572 orang. Sedangkan, jumlah guru non-ASN sebanyak 567 orang.

Baca Juga:

Sementara itu, jumlah guru berpendidikan S1 (strata satu) sebanyak 7.300 orang dan 272 orang belum berpendidikan S1.

"Memang usia menjadi salah satu faktor untuk melanjutkan pendidikan sarjana. Namun, bagi guru ASN yang masih berusia muda, akan kita motivasi agar mengikuti pendidikan sarjana," ungkap Sudiahman.

Dia pun mengapresiasi rencana pemerintah pusat untuk menaikkan gaji guru ASN dan non-ASN. Hal ini dinilai akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan guru.

Selain itu, Dinas Pendidikan Simalungun mendorong para guru agar semuanya bisa memiliki sertifikasi profesi untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Sebanyak 3.133 guru di Simalungun sudah mendapatkan sertifikasi.

"Sampai saat ini, masih cukup banyak yang belum sertifikasi. Faktor mempengaruhi mungkin disebabkan data pengajuan sertifikasi yang masuk ke aplikasi belum valid," pungkasnya. (**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru