Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Siswa SMAS Bandung Percut Sei Tuan Dilatih Jadi 'Duta Wisata Digital'

Redaksi - Senin, 14 Juli 2025 16:13 WIB
54 view
Siswa SMAS Bandung Percut Sei Tuan Dilatih Jadi 'Duta Wisata Digital'
(Foto harianSIB.com/Maria Purba)
Foto Bersama tim PKM dengan siswa Kelas XII SMAS Bandung, Percut Sei Tuan ini digelar, Senin (14/7/2025).
Medan(harianSIB.com)

Di tengah masifnya penggunaan media sosial, dosen dan mahasiswa dari Akademi Pariwisata dan Perhotelan Darma Agung (APP DA) serta Universitas Darma Agung (UDA) melatih para siswa SMAS Bandung Percut Sei Tuan menjadi ujung tombak promosi pariwisata. Melalui workshop bertajuk "Digital Tourism Ambassador", puluhan siswa Generasi Z kini dibekali kemampuan untuk memviralkan pesona Medan ke khalayak luas.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang menargetkan Siswa Kelas XII SMAS Bandung, Percut Sei Tuan ini digelar, Senin (14/7/2025). Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa promosi wisata konvensional tidak lagi cukup untuk menarik minat Generasi Z, yang merupakan konsumen sekaligus kreator konten paling aktif saat ini.

Baca Juga:

Dosen APP DA, Bantors Sihombing didampingi Dosen Fispra UDA Medan, Besti Rohana Simbolon SSos MSi, dan dua mahasiswa APP DA, Maria Evelita Purba dan Dinda Wahyu Safitri yang menjadi tim PKM, menjelaskan bahwa anak muda Medan memiliki potensi besar yang belum tergarap optimal.


Baca Juga:
"Generasi Z adalah digital native. Mereka lebih percaya pada konten otentik dari teman sebayanya ketimbang iklan formal. Tujuan kami adalah mengubah mereka dari konsumen konten pasif menjadi promotor aktif yang bangga dengan kotanya," ujarnya.

Workshop ini dirancang dengan metode partisipatif yang menggabungkan teori dan praktik langsung. Para siswa tidak hanya duduk di kelas, tetapi diarahkan turun langsung ke lokasi-lokasi ikonik Medan. Peserta dibekali materi strategi konten untuk platform video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Mereka belajar tentang riset tren, penggunaan tagar, storytelling, hingga teknik dasar sinematografi menggunakan ponsel.

Tim pelaksana berharap model workshop ini dapat direplikasi dalam skala lebih besar oleh pemerintah daerah, khususnya Dinas Pariwisata.

"Kami menyarankan agar program serupa bisa diadopsi untuk membentuk 'Duta Wisata Digital Medan' secara resmi. Dengan sedikit insentif dan apresiasi, para kreator muda ini bisa menjadi aset tak ternilai bagi pariwisata kota kita," tutupnya.(**)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru