Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 09 Agustus 2025

Erica Kaunang, Anak Indonesia Jadi Contoh di Amerika

- Minggu, 27 April 2014 20:16 WIB
1.382 view
Erica Kaunang, Anak Indonesia Jadi Contoh di Amerika
SIB/int
Erica Kaunang bersama ayahnya,Joutje Kaunang
New York (SIB)- Masih ingat dengan Erica Kaunang?  Anak pasangan Joutje Kaunang dan Eva Purba itu pada usia 7 tahun, telah mendapat perhatian dari Presidan AS (waktu itu) George W Bush. Erica menulis surat dan mengusulkan pada orang pertama di negeri adidaya untuk menghentikan nafsu perang. Disebabkan surat itu, Gedung Putih menaruh perhatian dengan mengirim surat balasan bertanda tangan presiden.

Tahun 2014, Erica jadi fokus perhatian majalah Forbes. Pasalnya, Erica mampu bertahan di kelas  Gifted and Talented Class dengan mendapat nilai yang fantastis, yaitu 99.07 persen. Prestasi demi prestasi yang diraih Erica itu menjadi pemacu dan pemicu bagi anak-anak di AS. Bahkan, lewat wawancara melalui Skype, Forbes menulis tentang keistimewaan seorang Erica.
Redaktur Majalah InfoSuluT.Com  Michael Sendow menulis, Erica sudah


 dikuntit publik Amerika ketika masih menjadi murid kelas 2 Publik School 199 di Queens New York telah kritis dan cinta perdamaian. Mulanya ketika Erica mendapat tugas dari gurunya, atas persetujuan kepala sekolah tentunya, untuk menulis surat buat Presiden Bush. Erica menulis surat seperti tertera di atas. Yang menarik perhatian publik, Erica juga mengatakan bahwa dirinya akan berusaha membuat kehidupan lebih baik dan nyaman bagi rakyat Amerika.
Dalam ukuran anak seusianya, pikiran dan perbuatan Erica luar biasa. Tak hanya pintar untuk prestasi pribadi tapi menjadi kebanggaan Indonesia. Paling tidak, Erica sudah mengharumkan nama Indonesia.

Selain keistimewaan pikiran itu, Erica mengukir banyak prestasi di sekolahnya. Sejumlah penghargaan sudah diraihnya, misalnya saja penghargaan sebagai Student of The Month, Reader of The Month, Outstanding Mathematics. Penghargaan-penghargaan ini tidak gampang, karena harus bersaing dengan banyak siswa, baik itu siswa dari negara lain maupun yang asal Amerika sendiri.

Belum lama ini, Erica Kaunang kembali mencatat prestasi mengagumkan ketika diberikan kesempatan mengecap pendidikan di sebuah sekolah khusus untuk ‘anak-anak pintar’ yaitu di Hunter College High Scholl, yang berlokasi di jantungnya New York, Manhattan. Bahkan sebuah penghargaan prestisius telah diraihnya, yaitu Gold Honor Roll.

Prestasi tersebut sangat luar biasa karena sudah dua tahun berturut-turut ia berhasil menggondol medali yang sama ini, yaitu sejak tahun 2012 dan kemudian untuk tahun 2013.

Gold Honor Roll merupakan penghargaan bagi siswa yang meraih nilai tertinggi. Mendapatkan nilai tertinggi di antara siswa-siswa genius lainnya tentu tidak mudah. Dengan kesuksesannya itu, maka foto Erica langsung terpampang di dinding sekolah khusus anak-anak berprestasi tersebut.

Hunter College High Scholl ini merupakan sekolah khusus ‘siswa genius’ yang diseleksi departemen pendidikan setempat. Karena kepintaran dan keberhasilannya itu, kini Erica juga akhirnya dipercayakan oleh pihak sekolah untuk menjadi  editor majalah sekolah.

Ada cerita menarik yang dialami Joutje Kaunang, ayah Erica. Menurut Joutje, pada tahun 2010 ketika Erica lulus bersama lebih dari 300 anak-anak pintar pilihan NYC Dept Of Education (Departemen Pendidikan New York City), untuk mengikuti tes di Hunter College High School. Test itu sendiri diikuti oleh sekitar 2.500 anak-anak pintar dari seluruh New York.

Namun saat itu Erica sebenarnya belum berhasil lulus, karena katanya nilai Erica belum mencapai target yang ditetapkan (175 Point), di mana saat itu Erica hanya meraih 165 Point (masih kurang 10 point). Test yang dilakukan memang sangat sulit dan diambil dari mata pelajaran High School. Si Erica kecil tetap percaya diri, ia tidak langsung merasa kalah, dan tidak menjadi minder. Ia juga tidak bersedih hati. Justru dirinya terus terpacu.

Erica ternyata masih dipertimbangkan untuk lulus. Pihak sekolah kemudian mengambil kebijakan untuk tetap mengakomodir Erica di sekolah tersebut. Nah, ternyata keputusan sekolah untuk menahan Erica terbukti tepat. Karena pada tahun 2012 Erica justru menunjukkan bahwa dirinyalah yang terbaik. Saat itu ia mendapat pujian yang luar biasa dari guru-guru yang mengajar di kelasnya, termasuk dari kepala sekolah sendiri, karena Erica yang hampir saja tidak lolos, justru yang berhasil meraih nilai paling tinggi dan bahkan meraih Gold Honor Roll.

Erica mendapat surat dari sekolah dan diberitahu bahwa ia mendapat permintaan dari sebuah yang sangat terkenal Forbes untuk diwawancarai melalui Skype. Ini memang sangat membanggakan, tidak sembarangan orang bisa masuk Majalah Forbes dan tidak sembarangan orang akan diwawancarai majalah tersebut. Setelah itu, beberapa hari yang lalu Erica sudah menerima raportnya di kelas istimewa itu. (t/r9/f)





SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru