Bangun Nasionalisme, Remaja Nias Diminta Peduli Kampung Halaman

Gunungsitoli (SIB)- Remaja Nias diminta peduli pada kampung halaman. Dalam membangun daerah leluhur, warga yang di rantau, diharapkan semakin peduli. Cara demikian merupakan bagian dari upaya membangun nasionalisme karena Nias adalah bagian integral dari Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Howu Howu Zebua, Sabtu (29/7), usai terpilih menjadi Ketua Ikatan alumni SMAN Unggulan Sukma Nias yang dirangkai Reuni Akbar yang dihadiri alumni I - IX. Ia meneruskan pengabdian ketua lama Taufan Zebua.

Dalam kegiatan yang dikemas back to nature di Grand Kartika Restaurant Gunungsitoli, acara dikemas musik etnik, dimeriahkan games dan dipuncaki api unggun.

Ketua Panitia Benny Zalukhu melaporkan, acara selain untuk memadukan potensi alumni juga anjuran AD/ART. "Semua berjalan sesuai rencana dan utama, sama-sama punya visi membangun tanah leluhur dan berbakti sesuai apa yang ditanamkan saat di sekolah," tandasnya didampingi Handyman Makmur Waruwu.

SMAN Unggulan Sukma Nias yang dikenal dengan SMAN-USN berdiri tahun 2006, yang merupakan bantuan Yayasan Sukma kepada Pemerintah Kabupaten Nias. Setiap tahunnya menerima pelajar dari berbagai SMP khususnya di Kepulauan Nias dan diseleksi dengan 4 tahap yakni akademik, kesehatan, kesemaptaan dan psikotest. "Banyak peserta yang mendaftar tapi hanya mampu menampung 60 pelajar terbaik tiap tahunnya," cerita Handyman Makmur Waruwu.

Pria bersuara merdu yang pernah menjadi anggota PS El-Shaddai itu mencatat prestasi almamaternya yang tiap tahun menjadi juara di Olimpiade Sains di kotanya bahkan pernah berjaya di tingkat Sumut. Sebelas tahun berdiri telah menghasilkan ratusan alumni yang yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Tentang reuni dan membentuk IKA SMAN-USN, dibentuk sejak tahun 2014. Setelah 3 kepengurusan, alumni mengadakan reuni akbar. (T/R10/f)