Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 07 Agustus 2025

Anak Panti Asuhan Lebih Rentan Penyalah Guna Narkoba

- Minggu, 30 September 2018 19:51 WIB
1.358 view
Anak Panti Asuhan Lebih Rentan Penyalah Guna Narkoba
SIB/Dok
BANTUAN : Ketua Yayasan Sumatera Berdoa JA Ferdinandus menyerahkan bantuan secara simbolis yang diterima Pimpinan PA Terima Kasih Abadi Ketua Nasional Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Bishop Pdt Fasaaro Zendrato STh MPdK disaksikan Sekretaris Dra Nurhawat
Medan (SIB) -Ketua Nasional Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Bishop Pdt Fasa'aro Zendrato STh MPdK mengatakan, anak panti asuhan (PA) lebih rentan sebagai sasaran atau pelaku penyalah guna Narkoba. Alasannya, pada keumuman, warga PA apalagi yang usia remaja, cenderung mencari jati diri dengan melihat serta mencontoh orang di lingkungannya. "Itu sebabnya, orangtua asuh di PA, para pengelola PA, harus lebih ekstra memerhatikan warganya," tegasnya di PA Terima Kasih Abadi Jalan Pengayoman Medan - Jalan Danau Singkarak - Sei Agul Medan, Jumat (28/9), di jeda menerima pengurus Yayasan Sumatera Berdoa dipimpin ketuanya JA Ferdinandus, Sekretaris Dra Nurhawati Simamora MSi, Pdt Binsar Manalu STh yang gembala di GBI, Bendahara Pdt Lucas Timotheus STh MA serta para pendoa dan donatur.

Pdt Fasa'aro Zendrato menunjuk pada warga PA Terima Kasih Abadi yang dikelolanya, menampung 130-an orang dari anak usia prasekolah hingga SMA. Meski punya agenda ketat sepanjang hari, tapi tetap ada waktu berada di luar kompleks. Misalnya karena sekolah. "Apa saja bisa terjadi di luar kompleks PA. Mulai dari maraknya dunia digital seperti Warnet, Narkoba, pergaulan bebas dan lainnya yang sifatnya duniawi. Semua harus diproteksi," tambahnya.

Menurutnya, karena faktor keterbatasan pun bisa memungkinkan warga PA terseret ke pergaulan tidak positif produktif. Ia mencontohkan mengelola panti yang tiap bulan minimal mengeluarkan Rp40 juta untuk biaya makan. "Bila tidak ada, konsumsi asupan keseharian, berkurang. Anak yang lapar, tentu mencari di luar. 
Bila ada yang 'memangsa' maka terjeratlah. Itu yang harus diwaspadai..." ujarnya seperti bergumam pada dirinya sendiri. "Itulah sebabnya, saya berharap, para donatur... para penggiat, perhatikan warga di PA. Kalau soal moral dan iman, biar pengelola panti yang menangani," tegas Pdt Fasa'aro Zendrato.

Mengenai kebutuhan keseharian, ujarnya, pihaknya berterima kasih pada donatur. Ia mengapresiasi pengelola Yayasan Sumatera Berdoa yang rutin membantu PA di Sumatera. "Kami panjatkan doa kiranya Yayasan Sumatera Berdoa menjadi saluran berkat pada kami," ujarnya.

JA Ferdinandus mengatakan, pihaknya melakukan hal tersebut secara periodek ke PA tanpa memerhatikan latar belakang agama dan ras. "Tanggung jawab orang beriman adalah membantu sesama. Apalagi warga di PA," ujar mantan Ketua PGI WIl I Sumut - Aceh tersebut.

Sunat Massal
Di kesempatan itu Pdt Fasa'aro Zendrato menunjuk rutinitas anak binaannya memeriksakan kesehatan. Bahkan menjaga kebersihan. Mulai dari hal rutin hingga sunat.

Ia menunjuk pada PA Terima Kasih Abadi. Siapapun anggota panti yang ingin sunat, dipersilakannya. "Untuk kebersihan," jelasnya sambil menunjuk dokter spesialis yang datang dari GTDI Surabaya yang sedang melakukan sunat massal di kompleks PA Terima Kasih Abadi Medan. "Dokter ahli datang bersama Gembala Jemaat GTDI Surabaya Pdt Soegiyo yang Ketua GTDI Wil Jawa," jelas Pdt Fasa'aro Zendrato. (R10/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru