Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 09 Juni 2025

#DiRumahAja, Anak Diajar Adab, Ibu Diajar Digital

Redaksi - Minggu, 14 Juni 2020 19:32 WIB
241 view
#DiRumahAja, Anak Diajar Adab, Ibu Diajar Digital
Foto: Dok/STTBMWDeliserdang
#DIRUMAHAJA : Rosiany Hutagalung bersama anak asuhnya. #DiRumahAja dijadikan belajar dan mengamalkan adab mencintai-Nya. 
Deliserdang (SIB)
Masa pandemi Covid-19 idealnya menumbuhkan kebersamaan sosial religi. Saat mendampingi anak belajar, tak semata membimbing secara ilmu tapi idealnya memberi pengajaran mengenai adab.

Demikian diutarakan Dr Rosiany Hutagalung MMin MTh, Jumat (12/6). “Penguasaan teknologi sangat perlu tapi lebih penting pengamalan adab sesuai ajaran kasih religi. Di era Revolusi Industri 4.0, pengamalan adab terpuji berperan sangat penting menentukan masa depan dunia. Hanya pribadi pemilik akhlak terpuji yang dapat ‘menyelamatkan’ kehidupan manusia ke depan,” simpul pekerja sosial dan pengajar di sejumlah Sekolah Tinggi Theologia tersebut.

Dalam pertemuan Daring dari Kampus STT Bina Muda Wirawan (BMW) Ps X, Kutalimbaru, Deliserdang, Sumatera Utara, Rosiany Hutagalung menunjuk sejumlah keputusan pimpinan global yang mengutamakan keunggulan negaranya tanpa memikirkan masa depan dunia yang damai. “Dewasa ini dunia dipenuhi semangat permusuhan hingga sulit diprediksi ke mana arah perdamaian dunia. Kembalilah ke adab religi,” ajaknya.

Ia menunjuk Ibrani 13: 6 tentang perlakuan manusia pada Sang Pencipta. Menurutnya, apapun kompetisi yang terjadi di bumi harus berujung pada upaya menyenangkan Allah. “Kompetisi kemajuan antarbangsa, boleh tapi menyelamatkan dunia harus menjadi prioritas,” tambah perempuan dari ‘luar; yang pertama kali tiba di Siberut kala gugusan pulau di Mentawai diamuk gempa dan tsunami pada 25 Oktober 2010 tersebut.

Menurut telaahannya, wabah virus corona kemungkinan karena manusia terlalu mengeksploitasi dunia hingga terkadi ketimpangan. “Karena sudah terjadi, manusia harus memperbaiki keputusannya ke depan,” paparnya sambil mengatakan #DiRumahAja harus meningkatkan kualitas cinta bersumber dari kasih-Nya. “Belajar mengisi ilmu duniawi adalah keharusan tapi lebih harus mengisi ilmu mencintai-Nya,” tutupnya. (R10/f)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru