Medan (SIB)
Pandemi Covid-19 ‘menjauhkan’ nilai sosial anak dari lingkungannya. Karena tidak bertemu dan sosialisasi dengan rekan sekelas atau di sekolah, adaptasi sosial jadi berkurang. Menutup kondisi itu, orangtua dapat mengambil peran maksimal. Selain menambah kekurangan karena tidak sekolah face to face, juga dapat menjadi media mendekatkan emosi.
Demikian diutarakan Ketua Umum Persekutuan Wanita (PW) Gereja Pentakosata (GP) Pdm Elfrida Merryati Br Aritonang STh di Medan, Jumat (28/8). Ia menunjuk aktivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang mengandalkan teknologi. Meski anak sudah beroleh asupan pembelajaran namun oranguta harus menambah dengan membahas bersama. “Misalnya membaca bersama dan mendiskusikan apa yang sudah dibaca," ujarnya.
Menurutnya, membaca menjadi alternatif terbaik untuk mengisi kegiatan anak. Hanya saja, karena bacaan dewasa ini sangat varitif maka orangtua diharap berperan proaktif menyuguhkan bacaan yang benar-benar melatih moral religi. “Boleh berselancar di Internet, tapi beri pendampingan hingga konten yang dibaca, benar-benar positif,†tegas perempuan yang masih kuat melayani hingga ke pelosok daerah tersebut.
Pdm EM Br Aritonang memastikan, pendampingan paa anak sangat perlu. Dari sisi psikologis, membaca bersama dapat meningkatkan minat baca. Karena terbiasa dengan konten yang bagus, yang berisi moral religi, maka pada saatnya akan terbiasa untuk mencari tema-tema positif. Ia menyitir saran UNICEF agar orangtua di saat pandemi untuk memperluas ilmu parenting. “PJJ mewajibkan oranguta sebagai pendamping, mengambil peran guru. Orangtua memang harus berperan lebih maksimal. Bila tanpa pengetahuan yang cukup, maka hal tersebut akan berdampak pada perkembangan dan emosi anak. Di situlah perlunya penambahan pengetahuan parenting,†tambah putri tokoh HKBP tersebut.
Mengenai gadget, putri Residen Pertama di Dairi itu mengatakan, orangtua pun wajib tahu sebagai mengikuti perkembangan dunia. “Orangtua pun wajib ikut dalam pertemanan atau komunitas dalam maksud menambah ilmu dalam hal digital,†tambah Pdm EM Br Aritonang sambil mengatakan dengan pemahaman penggunaan smartphone maka dapat menerapkan disiplin dalam rutinitas penggunaan peranti canggih tersebut. “Dalam Gereja Pentakosta ada kegiatan parenting untuk Guru Sekolah Minggu. Ada saat membaca Alkitab secara rutin. Ada doa khsuus sepanjang malam dan seterusnya!â€
Untuk memberhasilkan tujuan tersebut, ia meminta orangtua untuk rajin membaca sebagai implemntasi ajaran pada anak. “Membaca menjadi satu alternatif kegiatan positif selama pandemi Covid-19,†tutupnya. (R10/a)