Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 28 Agustus 2025

Kartika Jahja: Sudah Saatnya Perempuan Setara

- Minggu, 11 Desember 2016 17:03 WIB
402 view
Aktivis perempuan Kartika Jahja menyatakan sudah saatnya perempuan memiliki peran yang setara dengan laki-laki dalam kehidupan politik, sosial, dan budaya di Indonesia.

"Sayang sekali jika perempuan diperlakukan tidak seimbang karena semestinya bisa bekerja sama secara setara dengan laki-laki," kata Kartika.

Pada ruang pamer Kartika Jahja yang diberi judul "Titik Titik Titiek" terdapat sejumlah bantal yang digantung berurutan guna menggambarkan proses hidup perempuan sejak anak, dewasa, menjadi istri dan mengubah nama pemberian orang tua menjadi nama suami.

Lewat ilustrasi itu Kartika ingin menyampaikan bahwa kebanyakan perempuan hanya memainkan peran sebagai sosok pembantu dalam kehidupan keluarga dan sosial.

"Lewat karya ini saya ingin menunjukkan bahwa inilah yang banyak dialami perempuan pada umumnya. Mereka hanya memiliki ruang terbatas untuk menjadi diri sendiri," kata Kartika. "Perempuan dituntut menjadi nomor dua layaknya peran pembantu."

Kartika Jahja yang akrab dipanggil Tika lahir di Jakarta pada 19 Desember 1980. Ia menyelesaikan pendidikannya mengenai Film Production di Art Institute of Seattle. Musik menjadi bidang yang dijalani Tika cukup lama. Ia telah menjalani profesi sebagai musisi selama lebih dari 20 tahun. Saat ini Tika menjadi seorang vokalis dan penulis lagu dalam band Tika & The Dissidents. Ia baru saja mengeluarkan album berjudul MERAH, dengan lagu-lagu yang banyak bertema kesetaraan gender. Satu di antaranya adalah lagu Tubuhku Otoritasku yang juga dijadikan sebuah kampanye sosial menyasar isu otoritas tubuh perempuan dan body positivity.

Selain aktif menulis lagu, Tika juga aktif dalam isu kesetaraan gender. Ia mendirikan dan mengelola yayasan Bersama Project, sebuah yayasan yang menyasar isu kesetaraan gender melalui musik, seni, dan kultur pop. Selain itu, ia juga mendirikan dan menjalani kolektif Mari Jeung Rebut Kembali bersama 4 feminis lainnya; Shera Rindra, Dyana Savina Hutadjulu, Ika Vantiani dan Teraya Paramehta. Tika juga sering menjalani berbagai kampanye dan kegiatan edukasi publik secara lepas tentang isu kesetaraan gender.

Tika sangat fokus dalam isu gender dan kekerasan berbasis gender yang dibungkus dengan penyampaian yang santai dan ringan, menggunakan banyak referensi kultur pop dan musik. Saat ini ia sedang menjalani kampanye #TubuhkuOtoritasku. Kampanye ini dibuat berdasarkan lagu yang ia tulis dengan judul yang sama, kemudian dipertajam lagi dengan membuat sebuah video klip yang bekerjasama dengan Mari Jeung Rebut Kembali, Sounds From The Corner, dan Demajors records. Kampanye ini berhasil ia dan teman-teman feminisnya bawa ke berbagai acara musik, kampus-kampus, dan juga mendapat perhatian dan dukungan berbagai media cetak dan elektronik, serta pelaku industri musik. (Berbagai sumber/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru