Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 27 Agustus 2025

Menyusui Kurangi Risiko Penyakit Sindrom Metabolik

- Minggu, 26 Februari 2017 18:57 WIB
324 view
Menyusui Kurangi Risiko Penyakit Sindrom Metabolik
Efek menguntungkan ASI bagi bayi yang baru lahir hingga anak berusia dua tahun sudah banyak terungkap. Namun sebuah studi baru yang menunjukkan bahwa menyusui dapat melindungi ibu dari sindrom metabolik, semakin menambah dasar bukti yang mendukung manfaat ASI bagi kesehatan ibu.

Apa itu sindrom metabolik?
Sindrom metabolik merupakan beberapa kondisi kesehatan yang terjadi bersamaan, seperti peningkatan tekanan darah, peningkatan gula darah, kelebihan lemak di sekitar pinggang, juga peningkatan kadar kolesterol yang tidak biasa, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, strok dan diabetes.

Sindrom metabolik umum terjadi pada orang yang sudah lanjut usia, tetapi juga bisa menyerang anak-anak dan orang muda. Perubahan gaya hidup secara signifikan sangat disarankan untuk memperlambat bahkan mencegah perkembangan masalah kesehatan yang serius akibat sindrom metabolik. Sebab, gejala penyakit pada sindrom ini tidak terdeteksi, kecuali melakukan pemeriksaan.

Itulah sebabnya, dengan menyusui, kesehatan ibu akan terjamin. Studi baru berupa jajak pendapat yang dilakukan  para periset Korea dari Hallym University, College of Medicine meneliti lebih dari 4.700 wanita di Korea berusia 19-50 tahun.

Mereka dibagi menjadi empat kelompok berdasar durasi menyusui, yakni kurang dari lima bulan, 6-11 bulan, 12-23 bulan dan 24 bulan atau lebih. Mereka dipantau risiko pengembangan sindrom metaboliknya, yang meliputi tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Women's Health, menunjukkan bahwa perempuan yang menghabiskan waktu menyusui lebih lama--sekitar setahun atau lebih--memiliki risiko sindrom metabolik lebih rendah. Secara langsung, ini juga mengurangi gangguan kesehatan terkait seperti tekanan darah, gula darah, dan kolesterol tinggi.

Sebelumnya pada tahun 2009, studi ibu menyusui dapat mengurangi risiko sindrom metabolik juga pernah dilakukan. Bukan dari segi durasi menyusui, melainkan penemuan mengenai jarangnya ditemukan ibu menyusui yang mengalami sindrom metabolik. Studi tersebut juga tidak memperhitungkan faktor gaya hidup, indeks massa tubuh (BMI), juga sosial ekonomi.

Yang jelas, pada studi sebelumnya telah ditemukan, menyusui memberi manfaat jangka panjang bagi ibu dengan riwayat diabetes mellitus gestasional. Selain itu, menyusui bayi lebih dari sebulan, juga menekan perkembangan sindrom metabolik pada tahun-tahun berikutnya.

Manfaat lain menyusui bagi ibu melansir Ask dr Sears dan WebMD,yakni membakar kalori berlebih, sehingga dapat membantu Anda menurunkan berat badan setelah kehamilan lebih cepat. Melepaskan hormon oksitosin, yang membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil dan dapat mengurangi perdarahan rahim setelah melahirkan.Menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium. Mengurangi risiko osteoporosis.Menghemat waktu dan uang, karena Anda tidak harus membeli susu formula, atau perawatan lainnya untuk menyusui bayi tanpa ASI dan memberi Anda waktu yang teratur untuk bersantai, sehingga mengurangi stres dan menjalin ikatan yang lebih baik dengan bayi.(Beritagar.id/c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru