Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 16 Juni 2025

Ingin Tampil Lebih Cantik, Malah Infeksi yang Didapat

- Minggu, 06 Agustus 2017 20:32 WIB
561 view
Beberapa tahun lalu, sulam alis menjadi tren yang dilakukan oleh banyak perempuan. Sebabnya, proses ini akan menghasilkan alis yang seolah lebih tebal tetapi tetap tampak alami.

Tak berapa lama, muncullah beberapa teknik baru sebagai pengembangan sulam alis, contohnya teknik microblading. Allure melansir, teknik microblading yang menggunakan banyak jarum halus pada ujung alatnya dapat menampilkan alis yang tebal dengan deretan bulu alis yang tampak nyata. Alis Anda akan terlihat tebal alami.

Hal ini mendorong Amanda Coats, seorang ibu asal Australia untuk melakukan microblading. Namun, seperti dilansir Mirror, alih-alih terlihat tebal kedua alisnya kini justru habis tak bersisa.

Tak hanya itu, kedua matanya pun membengkak, kulit pada alis dan sekitarnya turut lepas dan meradang.

Seperti diuraikan oleh Daily Mail, kejadian ini berawal saat perempuan 43 tahun ini melakukan microblading alis di salah satu klinik kecantikan di Melbourne, Australia. Saat itu ia ingin membuat alis yang lebat, tetapi tetap terlihat seolah berbulu.

Selesai proses dilakukan, Amanda pulang ke rumahnya. Lalu diakuinya pada Daily Mail, setelah bangun tidur ia mendapati kulit alisnya mengelupas, berguguran di atas bantal.

Saat itu ia teringat saat di klinik, tenaga ahli yang membuat alisnya juga dengan tergesa-gesa mengerjakan alis klien lainnya di waktu bersamaan, tanpa mengganti sarung tangannya.

Ia pun langsung menghubungi klinik tempatnya melakukan microblading. Namun, pihak klinik hanya mengatakan bahwa hal tersebut biasa terjadi karena proses pelunturan warna.

Coats tak sependapat, menurutnya ini bukanlah bagian dari reaksi melainkan infeksi. Sebab alisnya mulai membengkak dan memerah. Lagi-lagi pihak klinik hanya mengatakan dirinya mendramatisir keadaan.

Lewat telepon, Coats mengatakan akan mengunjungi klinik untuk menunjukkan bahwa yang ia alami bukanlah sekadar pelunturan warna. Pihak klinik tetap mengabaikannya.

Ia berusaha mengirimkan foto lewat ponsel, surel hingga pesan di Facebook. Tak ada tanggapan. Hingga akhirnya ia mengunggah foto-foto alisnya yang botak dan meradang di Facebook. Unggahannya pun menjadi viral di media sosial.

Tak mendapat tanggapan baik dari pihak klinik, ia pun memutuskan untuk mengunjungi dokter. Di sana ia harus rela menguras tabungannya sebesar AUD1600 atau sekitar Rp16 juta, untuk membeli obat penahan sakit, antibiotik, krim steroid, perban, obat tetes mata dan lain sebagainya. Berkali lipat dari biaya microblading yang hanya AUD360 atau sekitar Rp3,8 juta.

Seorang seorang ahli sulam alis, Umbreen Sheikh, dalam wawancaranya dengan Refinery29, mencoba menanggapi hal ini. Menurutnya, yang dialami Amanda Coats bisa jadi merupakan reaksi alergi terhadap krim anestesi atau pigmen yang dimasukkan ke alisnya.

Sementara itu Iain Cleveland pemilik Skincare Laser Clinic tempat Amanda Coast melakukan microblading membantah keterlibatan pihaknya. Menurutnya, Coats baru melayangkan protes 17 Juli 2017, sementara tindakan microblading dilakukan sudah sejak 30 Juni 2017.

"Jika ada reaksi infeksi dari tato, seharusnya hal tersebut terjadi dalam rentang waktu 48 jam dari prosedur berlangsung." ujarnya.

Cleveland percaya, infeksi yang dialami Amanda kemungkinan terjadi karena alergi terhadap produk yang digunakannya dalam setelah microblading. Bisa jadi juga, Coats tak melaksanakan aturan perawatan yang dianjurkan pihaknya.

Ia juga menyatakan, "Skincare Laser Clinic (SLC) berkomitmen terhadap kesehatan dan keamanan semua klien dan dengan bangga telah melakukan tato kosmetik kepada lebih dari 2 ribu orang yang merasa puas atas hasil kerjanya."

SLC pun juga telah terdaftar National Association of Cosmetic Tattoo yang memiliki sertifikat, standar kebersihan, hingga standar tertentu untuk mencegah terjadinya infeksi.

Betsy Shuki, seorang ahli sulam alis asal Amerika Serikat menyarankan, bagi siapapun yang ingin menyulam alisnya agar teliti sebelum melakukannya. Cari informasi sebanyak-banyaknya dan jangan mudah tergoda oleh klinik dengan harga yang murah. (Beritagar.id/c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru