Anak pertama Kak Seto, Minuk Eka Putri Duta Sari atau akrab disapa Minuk Seto, mendirikan hiburan edukasi anak atau edutaiment tanpa campur tangan ayahnya. Minuk tak menyangka bisnisnya menuai sukses.
Kitama Kids Entertaiment demikian nama bisnis hiburan edukasi anak yang dirintis oleh Minuk. Usaha itu didirikannya sejak sebelum anak pertamanya, Tanawa Daresia, yang kini berusia lima tahun, lahir.
Awalnya kata Minuk, bisnis edutainmentnya tak khusus untuk anak-anak. Namun setelah anak pertamanya lahir, dia terpikir untuk lebih fokus pada anak-anak. Pada saat itu, menurut ibu dua anak tersebut, belum banyak workshop di restoran yang khusus untuk anak-anak seperti mengenalkan seni pada anak melalui face painting.
Seiring berkembangnya Kitama Kids Entertainment sebagai edutainment, Minuk memutuskan untuk menjadikan usahanya sebagai sarana hiburan yang mengedukasi untuk anak-anak. Dia pun memilih mengangkat budaya Indonesia pada event-event yang digelar Kitama Kids.
"Kami mengangkat budaya dan lagu-lagu anak dari Indonesia yang memang jarang didengarkan oleh orangtua milenial. Bukan sekadar balon ku, pelangi-pelangi, tapi yang lebih zaman dulu lagi yang isi liriknya lebih edukatif, lagu-lagu zamannya orangtua kita kecil, Pak Kasur dan Bu Sud yang sudah tidak pernah didengar," ujar wanita asal Jakarta itu, di sela-sela peluncuran bisnis barunya yaitu Baby Essential Oil Mommy Time, di Dermalounge, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Wanita 33 tahun itu mengaku tidak menyangka respon dari klien-kliennya soal penggunaan lagu anak-anak zaman dulu ini sangat baik. Mereka menyukai event yang dibuatnya karena selain lagu zaman dulu, dia juga menghadirkan permainan tradisional dengan kemasan lebih kekinian.
"Misalnya permainan tradisional dijadiin games di salah satu acara. Kalau 17-an ada bakiak, kuda lumping kami kasih tahu aslinya lalu kita recreate dengan versi sekarang. Yang lebih powerfull, modern dengan lagu-lagu yang ada. Nggak kaku dan fleksibel, lagunya versi Indonesia dan Inggrisnya. Jadi mengingatkan anak-anak yang sekolahnya internasional, mereka tetap tahu bahwa mereka tinggal di negara yang kaya budaya juga," ungkap Minuk.
Sukses berbisnis menjadi event organizer yang fokus pada anak-anak, uniknya ayah Minuk, Seto Mulyadi, tak mengetahui mengenai aktivitas anak sulungnya tersebut. "Mungkin satu sisi aku mau membuktikan diri juga, seberapa besar saya berkecimpung di dunia anak-anak tanpa nama besar papa sendiri. Dan papa juga baru tahu apa yang aku kerjakan di akhir-akhir tahun. Karena papa kan nggak main sosial media. Sedangkan kami di era yang bisnisnya sosial media. Papa tahunya di rumah memang ada kantor kecil, lebih untuk ngumpul setiap event," tuturnya.
Minuk pun menegaskan bahwa dia memang tidak ingin mengandalkan nama besar sang ayah yang sudah melekat padanya. Kliennya pun banyak yang tidak tahu kalau dia anak dari Seto Mulyadi atau Kak Seto.
"Kalau untuk awal, beliau malah belum tahu. Karena sebelum menikah saya sendiri kan bantu homescholing milik papa. Semenjak ada ini, saya bisa kerjakan sambil pegang anak. Ternyata aku nggak nyangka demandnya besar juga tanpa nama besar papa. Dan beberapa klien mungkin malah nggak tahu aku anaknya papa," ungkapnya dengan antusias.
Salah satu menurut Minuk yang membuat bisnisnya bisa berjalan dengan baik adalah dukungan dari suaminya, Thomas. Selain bergantian menjaga kedua anak mereka, sang suami juga ikut terjun membantunya saat Kitama Kids menggelar acara.
"Dulu suamiku itu nggak terlalu suka anak. Malah sekarang gak mau dipegang orang lain. Jadinya saling belajar banyak. Era sekarang sambil bekerja dan mengurus anak pun bisa kita combine selama ini bisa dijalankan dua-duanya. Suami malah sekarang ikutan ambil bagian dokumentasi," cerita Minuk.
Dengan kesibukannya mengurus kedua buah hati dan bisnis Kitama Kids, Minuk mengaku tidak ada tips khusus dalam membagi waktu. Segala sesuatunya, menurutnya, berjalan begitu saja.
"Anak pertama sampai empat tahun itu nggak bisa pisah, mau meeting, acara formal, nempel terus. Jadi bagaimana cara membagi waktunya? Semua dibarengi semua. Intinya kesabaran, bersyukur.
Yang paling penting itu kitanya tenang dan bahagia dulu anak-anak pasti ngikutin. Semuanya dilewati aja," tutup Minuk. (Wolipop/d)