Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Putri Raja Yordania Cetak Sejarah Sebagai Pilot Militer Wanita Pertama di Negaranya

Redaksi - Minggu, 19 Januari 2020 19:57 WIB
873 view
Putri Raja Yordania Cetak Sejarah Sebagai Pilot Militer Wanita Pertama di Negaranya
Putri Salma
Putri Raja Abdullah dari Yordania, Putri Salma baru saja menyelesaikan pendidikan pilot di Angkatan Bersenjata Yordania. Putri bungsu sang raja itu pun mencetak sejarah sebagai pilot militer wanita pertama.

Pernyataan resmi dari pihak Kerajaan Yordania, Royal Hashemite Court menyampaikan bahwa putri kerajaan yang berusia 19 tahun itu menjadi wanita Yordania muda pertama yang menyelesaikan pelatihan pilot fixed wing aircraft atau tipe pesawat yang mengandalkan sayap. Pelatihannya yang dilakukannya bersama Angkatan Bersenjata Yordania itu termasuk pelatihan teori dan praktek menerbangkan pesawat.

Putri Salma sendiri merupakan anak ketiga atau putri bungsu Raja Abdullah II dan Ratu Rania Abdullah. Upacara perayaan kelulusannya sebagai pilot pun digelar di Istana Al Husseiniya Amman pada Rabu (8/1). Raja Abdullah II sebagai panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Yordania menyematkan lencana pada seragam militer putrinya. Acara ini juga dihadiri ibu Putri Salma, Ratu Rania, serta kakaknya Pangeran Hussein Bin Abdullah.

Setelah upacara tersebut, Pangeran Hussein yang sangat bangga pada adik perempuannya mengunggah momen tersebut ke Instagramnya. Dia memuji sosok sang adik bungsu sebagai orang yang selalu bekerja keras untuk mencapai sesuatu.

"Brilian dan selalu bekerja beras, seperti biasanya! Selamat untuk kamu telah menerima lencana yang terhormat itu dan semoga ke depannya bisa lebih sukses dan berprestasi," tulis sang pangeran yang merupakan putra mahkota Yordania.

Sebelum mengikuti pelatihan pilot bersama Angkata Bersenjata Yordania, Putri Salma lulus dari Royal Military Academy Sandhurst di Inggris pada 2018. Dan Putri Salma juga pernah mengikuti pendidikan militer di IAA (International Amman Academy). (Wolipop/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru