Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 11 Juni 2025

Perjalanan Rahmadhani Geluti Bisnis Selama 15 Tahun, Tepung Goreng Olahannya Mulai Dilirik

Redaksi - Minggu, 18 Juni 2023 17:16 WIB
524 view
Perjalanan Rahmadhani Geluti Bisnis Selama 15 Tahun, Tepung Goreng Olahannya Mulai Dilirik
(Foto Dok/Rahmadhani)
Rahmadhani saat ikut Pesta Rakyay Simpedes. 
Medan (SIB)
Belasan tahun bekerja di sebuah restoran cepat saji, Rahmadhani banyak mendapat ilmu seputran food and beverage. Dia pun memberanikan diri memulai usaha sendiri selepas resign 2008 silam.
Usahanya tersebut dinamakan Tepung Goreng Anjani beralamat di Jalan Enam Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur. Nama Anjani diambil dari nama putrinya.
"Saya dari 1996 sampai 2008 kerja di perusahan makanan yang fokusnya ayam goreng. Kebetulan ketemu sama suami saya di sana, kami menikah 2006. Kami sama-sama resign 2008 karena melihat ada peluang bisnisnya," kata wanita berusia 41 tahun itu kepada SIB, Kamis (15/6).
Tepung goreng diakuinya wanita berusia 41 tahun ini mempunyai banyak kegunaan, tidak hanya berfokus ke ayamg goreng. Mulai dari pisang, cumi, udang, bakwan dan makanan lainnya bisa diolah dengan tepung goreng olahannnya yang punya cita rasa restoran terkenal.
"Awalnya beli tepung. Kita olah, jual ke tetangga. Jualan dari mulut ke mulut aja awalnya. Lalu kita demo masak dari satu tempat ke tempat lain, bahkan keuar kota seperi Langkat, Kisaran, Rantauprapat dan lainya. Terus bergerak kami keliling naik motor bawa-bawa alat. Sampai sekarang jadi sudah banyak yang tahu," katanya.
Harga yang dipasarkan Rahmadani juga diakui cukup bersahabat untuk per bungkus. Mulai dari Rp25 ribu untuk ukuran 900 gram dan Rp100 ribu untuk 5 Kg. "Ukuran 900 gram ini bisa goreng ayam sampai 3 Kg. Dari pada beli mahal, lebih enak produksi sendiri. Sehari bisa buat 10 Kg. Tergantung pesanan juga. Tapi harus tahu juga trik masaknya. Biasa kami kasih tahu dulu, agar tidak salah saat menggoreng," kata tamatan SMA Dharmawangsa ini.
Saat ini, penjualan tepung gorengnya terus meningkat. Pemanfaat teknologi juga diakui banyak membantu dari segi pemasaran. Selain itu, event-event yang digelar BRI membawa Tepung Goreng Anjani semakin dikenal. Dia mengaku bersyukur menjadi nasabah BRI.
"Kami mulai ikut kegiatan BRI sejak 2020. Ikut bazaar, buka stan makanan. Jadi semakin dikenal. Banyak kenal UMKM dari luar juga. Bisa menambah ilmu, nambah teman dan nambah langganan. Diajak pelatihan juga. Alhamdulilah banyak yang beli," sebutnya. Digitalisasi juga turut membawa bisnisnya semakin mudah untuk urusan transaksi. "Kami pakai Qris BRI. Saat jualan jadi mudah transaksinya," katanya lagi.
Diakui, bisnisnya turut berkembang dengan KUR dari BRI. Selain bisa memperlebar usahanya, dia juga mulai berinvestasi. "Ada usaha lain juga. Jadi saya dan suami buka usaha bakso goreng dan tahu goreng. Bahan mentahnya juga kami jual," katanya lagi. "Untuk investasi, udah mulai beli tanah juga," sambungnya.
Dari segi penjualan, Rahmadhani mengakui tepungnya sudah dibeli hingga luar provinsi seperti Riau, Lampung hingga Manado. "Jual online juga. Kalau untuk luar kota, minimal pembelian 10 bungkus," ujarnya.
Bakat berdagang Rahmadhani diakui sudah ada sejak kecil. Dia kerap berjualan goreng di sekolah. Hal yang sama dilakukan sang suami juga yang seorang pengrajin mainan saat duduk di bangku sekolah. "Kalau saya jual mainan dulu di sekolah. Jadi kami memang dari dulu berdagang," ucao Dedek Syahputra (44), suami Rahmadhani.
Sementara Helmi warga Pulo Brayan, mengaku usaha ayam penyet yang dia jalankan selalu memakai Tepung Goreng Anjani. "Udah langganan. Biasa beli setiap hari sekilo untuk usaha saya," terangnya. (R17/a)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
2 Nelayan Tenggelam di Danau Toba

2 Nelayan Tenggelam di Danau Toba

Samosir(harianSIB.com)Dua nelayan kakak beradik Kandy Malau (30) dan Amran Malau (49) dilaporkan tenggelam di Danau Toba tepatnya di kawasan