Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Memanfaatkan Kekuatan Media Sosial

- Sabtu, 20 Februari 2016 11:33 WIB
589 view
Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Amerika Serikat menyempatkan diri berkunjung ke kantor facebook. Ini merupakan pengakuan terhadap munculnya kekuatan baru dunia, yakni media sosial. Pengaruh akibat penggunanya terbesar di dunia, tak bisa diabaikan, karena apa yang diposting di sana berpotensi menjadi trending.

Facebook mengumumkan bahwa selama kuartal ketiga tahun 2015 pengguna aktif bertambah 60 juta per bulan, yang membuat pemakai secara global menembus angka 1,55 miliar. Penambahan jumlah pengguna antara lain terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Peningkatan pengguna aktif membuat Facebook bisa mendongkrak penerimaan dari iklan. Pada periode Juli-September 2015 penerimaan bersih Facebook naik 11 persen menjadi 891 juta dolar AS. Sementara pada periode yang sama tahun lalu Facebook mencatat penerimaan 806 juta dolar AS.

Facebook yang saat ini memperbanyak muatan video memang ikut meningkatkan pendapatan. Data memperlihatkan video di facebook ditonton delapan miliar kali per hari, sementara pada April 2015 lalu hanya empat miliar kali. Iklan yang didapat tak hanya dari halaman Facebook, tapi juga dari aplikasi berbagi foto Instagram dan layanan pesan Whatsapp.

Awalnya memang banyak analisis bahwa media sosial seperti facebook akan mematikan media massa seperti koran, radio, televisi dan media online. Ternyata dalam perkembangan lebih lanjut, semuanya saling melengkapi dan mendukung.

Surat kabar misalnya, melakukan konvergensi dengan media online, bisa ditampilkan dengan elektronik paper. Media sosial menjadi sarana menyebarluaskan konten media massa. Pada saat bersamaan, media sosial memperbanyak pengguna dan pengunjung karena menyajikan konten media massa sekaligus sarana berinteraksi.

Ibarat pisau yang memiliki dua mata sisi, begitulah media sosial. Satu sisi bisa menolong manusia, di sisi lain bisa melukai, bahkan membunuh. Artinya, media sosial bisa digunakan untuk kemaslahatan manusia dan bisa juga merusak. Ada dampak positifnya, dan sekaligus negatif.

Sekarang tergantung manusianya, mau memanfaatkan dampak positif media sosial atau tergilas dampak negatifnya. Itu sebabnya penting sekali memberi pencerahan agar kaum muda, sebagai pengguna terbesar media sosial, lebih ke sisi positifnya. Kekuatan besar media sosial mesti dimanfaatkan untuk membangun bangsa.

Presiden Jokowi ingin mengajak para pelaku industri kreatif dan digital memaksimalkan penggunaan media sosial. Marketing, promosi dan edukasi melalui media sosial terbukti sangat efektif. Sekarang tergantung kita, sarana sudah tersedia, manfaatkanlah untuk hal positif. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru