Kegagalan berbagai program pembenahan pariwisata Danau Toba di masa lalu masih menyisakan pesismisme terhadap apapun yang dilakukan pemerintah saat ini. Golongan ini apriori bahkan menularkannya terhadap orang lain. Hal itu bisa diamati dalam percakapan di media sosial dan berbagai diskusi.
Istilah Monaco of Asia dianggap hanya mimpi di siang bolong. Kelompok pesimistis ini beranggapan itu hanya retorika untuk menarik simpati rakyat. Keseriusan yang ditunjukkan pemerintah Jokowi bagi mereka masih perlu dibuktikan.
Tak bisa disangkal, saat ini ada proyek besar di Danau Toba. Anggaran yang tak sedikit sedang dicurahkan untuk membenahi infrastruktur. Selain jalan dan jembatan, Bandara Silangit tak luput dari perhatian. Ada progres pembangunan yang serius di Tapanuli.
Untuk pertama kali disiapkan payung hukum untuk pembentukan sebuah badan otorita, untuk mengelola pariwisata Danau Toba. Harus diakui selama ini egoisme antar kabupaten kota dan provinsi sangat kental sehingga menyulitkan koordinasi. Banyak program berjalan sendiri-sendiri dan minus dukungan daerah lain karena dianggap bukan urusannya.
Ini sebenarnya yang menjadi salah satu penyebab gagalnya banyak program baik untuk membangun Danau Toba. Keengganan kepala daerah untuk duduk bersama untuk bersinergi sangat kental. Kondisi ini menular ke instansi yang mengurusi berbagai even wisata di Tapanuli.
Mari beri kesempatan bagi pemerintah untuk bekerja. Paling tidak sudah ada tanda-tanda keseriusan dengan mengucurnya anggaran besar di Danau Toba dan kegiatan nyata di lapangan. Pembentukan badan otorita akan memangkas ribetnya koordinasi antar daerah selama ini.
Tokoh masyarakat, aktivis wisata, unsur pemerintah dan media massa sebaiknya menahan diri untuk berkomentar negatif. Apalagi sebenarnya tak ada yang nyata dilakukannya untuk Danau Toba. Sebarkan sikap optimisme, karena itu akan berdampak positif bagi semua pihak. Kendati ada sedikit pesimisme, kendalikan diri untuk tak menularkannya.
Agamawan dan budayawan sebaiknya menyosialisasikan apa yang saat ini dilakukan di Danau Toba. Pemerintah perlu menangkal opini negatif yang disebarluaskan kelompok pesismistis. Peran media massa perlu dimaksimalkan dalam memberi informasi yang benar.
Kita mendukung semua upaya yang dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Danau Toba. Memang tak semudah membalikkan tangan. Tetap ada proses panjang, mengingat berbagai masalah sudah kronis dan perlu terapi yang komprehensif agar masalah selesai. (**)