Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Macet Jadi Sahabat Saat Libur Tiba

- Senin, 28 Maret 2016 09:54 WIB
318 view
Kemacetan selalu mewarnai Sumatera Utara saat libur panjang tiba. Memang masalah ini juga terjadi di daerah lain. Patut disayangkan, kondisi ini selalu berulang, seolah tidak belajar dari pengalaman masa lalu.

Seperti saat liburan Jumat Agung hingga ke Paskah, yang berlangsung selama tiga hari. Kepadatan lalulintas dari Medan ke luar kota sudah terasa sejak Kamis. Makin padat saat arus balik pada hari Minggu, baik dari arah Tebingtinggi ke Medan, maupun dari arah Tanah Karo.

Meski sifatnya temporer, kemacetan bisa diprediksi berdasarkan data tahun sebelumnya dan kecenderungan untuk berlibur saat tanggal merah. Artinya, kemajuan teknologi harusnya sudah bisa membantu mengalkulasi segala kemungkinan yang ada. Macet harusnya bisa diantisipasi sejak dini.

Informasi bagi pengguna jalan raya sangat minim. Adanya perbaikan jalan besar-besaran di lintas Sumatera jarang bahkan lalai dipublikasikan secara terbuka. Alangkah membantu sekali, jika ada rambu atau petunjuk bahwa ada perbaikan jalan sehingga ada gangguan dalam jangka waktu tertentu.

Jika ada informasi yang jelas, maka pengguna jalan raya bisa merencanakan perjalanannya. Apakah akan menggunakan jalur alternatif atau mengubah waktu keberangkatan atau kepulangan. Sayangnya, hal ini mungkin belum dipikirkan, karena mungkin kemacetan dianggap biasa atau bukan masalah.

Padahal kemacetan sangat menyiksa, sebab perjalanan yang harusnya lima jam bisa molor delapan hingga sepuluh jam. Tentu ini tidak menyenangkan apalagi jika tujuannya berlibur. Kadang karena terpaksa maka memilih bepergian. Mengingat macet, akhirnya banyak yang memilih ke obyek wisata lain yang relatif bebas macet.

Padahal pariwisata terkait dengan kemudahan akses dan kenyamanan. Pengalaman yang buruk akan membuat jera orang berkunjung. Jika kemacetan tidak diatasi dengan baik, maka akan menjadi promosi negatif. Ini akan kontraproduktif bagi program pengembangan pariwisata Indonesia.

Diharapkan Pemprovsu dan Pemko maupun Pemkab di Sumut memberi perhatian serius mengatasi kemacetan. Mulailah dari menginventarisir berbagai masalah yang ada. Jika lebar jalan tidak banyak bertambah, maka jalur alternatif sebaiknya diperbanyak. Begitu juga penyediaan informasi seperti rambu harus dilengkapi.

Jika memang tak bisa lagi diatasi, maka tak ada pilihan selain bersahabat dengan macet. Warga harus mencari solusi sendiri agar tak terjebak di jalan, walau sebenarnya hal itu tak perlu terjadi. Semua bisa diatasi asal ada kemauan.(**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru