Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025
Tajuk Rencana

Hasil Akhir Pilpres

- Selasa, 22 Juli 2014 10:26 WIB
387 view
Hasil Akhir Pilpres
Hari ini, Selasa 22 April 2014, KPU akan mengumumkan hasil akhir rekapitulasi suara Pilpres 2014 yang diikuti oleh dua pasang Capres-Cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Pengumuman dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan KPU.

Presiden SBY sudah mengundang kedua pasangan tersebut dalam suasana yang penuh silaturahmi dengan berbuka bersama.

 Pada kesempatan itu, Presiden SBY menyatakan bahwa jika ada yang tidak puas dengan pengumuman tersebut, ada koridor yang bisa ditempuh yang dijamin oleh UU. Presiden SBY juga menjamin bahwa negara akan mengawal proses transisi sampai 20 Oktober 2014 nanti ketika presiden baru akan dilantik.

Kita berharap bahwa proses demokrasi lima tahunan ini damai dan tenang. Jika pun ada gugatan, maka penetapan akhir oleh MK adalah tiga pekan ke depan. Itu juga kita harapkan jauh dari masalah, gangguan ataupun hal-hal yang tidak perlu.

Kita harus ingatkan bahwa demokrasi kita sudah jauh melangkah. Harga yang sudah dibayar atas demokrasi itu juga sangat mahal. Di tahun 1998, ketika reformasi pertama sekali digulirkan, bukan hanya harta yang dikorbankan, tetapi juga nyawa para aktifis. Seiring dengan berjalannya waktu, proses itu semakin membutuhkan pengorbanan.

Banyak pihak yang menyayangkan bahwa demokrasi kita terlalu lamban bergerak. Mungkin ada benarnya. Tetapi jika kita bandingkan dengan negara-negara lain yang sudah menjalani demokrasi tetapi gagal, kita termasuk beruntung. Lihat saja Thailand, setiap kali habis pemilu, selalu saja dirundung
kemalangan akibat kudeta militer. Idem dito dengan negara-negara Timur Tengah, beberapa di antaranya memilih jalan demokrasi tetapi kemudian berakhir dengan kekerasan sampai saat ini.

Kembali kita harus bersyukur dan beruntung karena demokrasi kita jauh dari hal demikian, setidaknya sampai pemilu yang terakhir di tahun 2009. Pasca pemilu, kondisi aman dan tenang bisa dijamin sampai kini kita melaksanakan pemilu kembali. Semuanya adalah bukti bahwa kita bisa berdemokrasi secara dewasa.

Karena itulah kita berharap semua pihak bisa menjamin demokrasi kita tidak berdarah-darah. Cukup sudah pengorbanan dan buying time yang sudah terjadi selama ini. Saatnya kita lebih mematangkan demokrasi kita. Sebab dengan cara itulah kita bisa melakukan pembangunan yang lebih baik.

Menyambut demokrasi kita kelihatannya pasar ekonomi sangat positif. Tidak ada penarikan uang dari pasar secara besar-besaran, bahkan sehari setelah pemungutan suara pada Pilpres 9 Juli, IHSG cenderung baik dan rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Menjelang pengumuman dari KPU pun kemarin-kemarin ini tidak ada kepanikan dari pelaku pasar.

Semuanya itu adalah modal positif kita dalam menjalani proses demokratisasi. Tentunya kita tidak ingin lagi mulai dari titik nol. Kita harus maju dan lebih baik lagi. Selama Pilpres 2014 kita melihat berbagai hal yang sangat positif. Di antaranya keterlibatan masyarakat sipil dalam demokrasi.

 Tidak pernah dalam sejarahnya keterlibatan masyarakat sipil yang begitu luar biasa. Berbagai elemen bahu-membahu menunjukkan kreatifitas dan peran sertanya mendukung kandidatnya. Setiap hari dunia maya dan media massa dipenuhi argumentasi.

Inilah demokrasi mutakhir kita. Kita sudah sampai pada titik ini ternyata. Meski diakui masih banyak kelemahan, kita berharap apapun pengumuman KPU, kita tunjukkan bahwa demokrasi kita sangat luar biasa baiknya. Mari kita semua tetap menjaga kedamaian, demi Indonesia. (***)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru