Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H. Idul Fitri secara etimologi dapat diartikan kembali suci, sehingga manusia yang menjalankan ibadah puasa, dapat dipahami sebagai manusia yang baru. Dalam perayaan Idul Fitri, negara kita mengenal tradisi mudik. Ini merupakan ungkapan kerinduan, rasa haru, ingin berkumpul kembali dengan semua keluarga. Niatan yang tulus untuk berjumpa dengan keluarga dengan saling memaafkan merupakan potensi yang sangat besar sebagai modal sosial bagi bangsa ini. Dalam diri semua warga negara sifat rindu, saling memaafkan itu masih ada, dan ini terus harus dipertahankan.
Rasa rindu, saling memaafkan merupakan nilai universal yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Saling memaafkan kesalahan dengan keinginan memulai sesuatu yang baru sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, dukungan masyarakat yang beradab, masyarakat berkarakter, masyarakat cerdas, masyarakat religius dan masyarakat yang taat dikuatkan oleh nilai-nilai agama.
Pasca ibadah puasa dan puncak perayaan Idul Fitri 1435 H yang sedang dirayakan oleh semua umat Islam di dunia diharapkan terbentuk spirit baru dalam berbangsa dan bernegara. Spirit baru yang dimaksud adalah karakter yang terbangun adalah karakter manusia yang jujur, manusia pekerja keras, manusia peduli, menghindari segala bentuk kemaksiatan sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara yang akan kita jalani bisa lebih baik.
Terlebih lagi bangsa kita baru saja selesai melaksanakan hajatan yang sangat besar yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden yang berjalan dengan baik. Ke depannya semua elite politik, semua pejabat negara, semua aparatur negara harus kembali kepada fungsinya semula untuk menjadi pelayan yang terbaik bagi masyarakat. Spirit baru pelayanan dengan menempatkan masyarakat sebagai pemilik kedaulatan harus dilakukan.
Selama ini layanan publik yang baik, dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan fasilitas infrastruktur lainnya masih jauh dari apa yang diharapkan. Spirit pasca puasa ini hendaknya mendorong layanan publik yang prima sehingga konsep berbangsa dan bernegara sebagaimana harapan pendiri bangsa ini dapat terwujud dengan baik.
Kepada warga negara juga diharapkan hal yang sama. Warga negara yang baik juga harus membangun spirit baru pasca ibadah puasa. Semua warga negara harus taat kepada pemerintah, mendukung program pemerintah, berpartisipasi aktif dalam pemerintah dan peduli dengan sesama tanpa melihat latar belakangnya. Warga negara yang baik jika melakukan protes misalnya selalu dengan cara-cara yang santun dan tidak dengan kekerasan.
Warga negara yang baik juga selalu taat pada lalu lintas, membayar pajak tepat waktu, memelihara lingkungan hidup, tidak membuang sampah sembarangan. Bagaimana supaya dalam setiap warga negara terbangun karakter kewarganegaraannya berbasis nasionalisme, nilai agama semuanya itu dibangunkan melalui spirit pasca puasa. Kita berharap, setelah puasa dan perayaan hari Idul Fitri ini hari-hari yang fitrah akan kita lalui bersama.
Kemenangan, kejayaan, kemakmuran, kebahagiaan adalah milik kita bersama setelah merayakan ibadah puasa sebulan penuh.
Spirit manusia yang terbaru adalah milik semua orang jika semua individu mau kembali kepada Tuhan dengan menaati segala ajaran-Nya. Puasa dan Idul Fitri merupakan perintah Allah yang sangat mulia bagi manusia sebagai upaya membangun kehidupan yang lebih baik, lebih baru, lebih cerah di masa depan dengan berpedoman kepada nilai-nilai agama
. (#)