Kunjungan Presiden SBY ke Tanah Karo disambut sangat antusias oleh masyarakat. Segala uneg-uneg ditumpahkan oleh masyarakat sekitar Gunung Sinabung kepada Presiden SBY yang serius mendengar.
Apa gerangan makna kunjungan SBY ke Tanah Karo ini bagi masyarakat yang kena erupsi Sinabung. Setidaknya ada dua hal yang diharapkan dari kunjungan Presiden RI ini. Pertama, ada penguatan psikologis bagi masyarakat Sinabung bahwa pemimpin masih peduli dengan nasib mereka.
Penguatan psikologis ini sangat penting sebagai semangat pendorong hidup masyarakat. Dalam teori psikologi kebutuhan sebagaimana yang dikatakan oleh Abraham Maslow bahwa kebutuhan perhatian merupakan salah satu esensi utama dari kebutuhan manusia.
Presiden datang memberikan semangat kepada masyarakat Karo, setidaknya SBY mengirim komunikasi kepada semua masyarakat bahwa mereka tidak sendirian berjuang menghadapi bencana. Masyarakat Karo masih didampingi oleh para pemimpinnya. Kemudian yang kedua, pasca kunjungan SBY ini sangat diharapkan penanganan bencana makin profesional dan menyentuh hal-hal yang sangat esensial. Selama ini penanganan bencana terkesan kurang profesional karena berbagai alasan. Termasuk alasan birokrasi dan political will yang sangat rendah. Mengingat dampak atau kerugian secara material dari dampak bencana ini sangat besar tidak ada alasan pemerintah tidak menanganinya dengan profesional.
Berdasarkan hitungan statistik sementara kerugian yang menimpa masyarakat Sinabung mencapai Rp 972 miliar lebih. Angka ini tentu sangat besar. Apa upaya pemerintah meminimalisasi dampak kerugian material yang lebih parah harus jadi fokus perhatian utama pemerintah.
Jalan satu-satunya adalah memetakan semua kerugian yang timbul. Dengan demikian arah kebijakan akan semakin bagus dan bisa dilakukan tindakan antisipasi. Kucuran dana dari pemerintah pusat sehingga dana ini bisa digunakan oleh masyarakat sangat diharapkan masyarakat Sinabung. Semoga dengan kunjungan SBY ini pemerintah pusat membuka mata lebih lebar lagi bahwa masyarakat Sinabung sangat menderita.
Kita tidak ingin dampak bencana Sinabung hanya sebagai bahan kampanye. Filantropi yang kita harapkan bukan karena motivasi politik, tetapi lebih menitikberatkan rasa sosial dari nurani kita yang paling dalam. Tidak etis rasanya menjadikan bencana Sinabung sebagai kampanye politik. Siapapun tidak boleh mengais keuntungan dari penderitaan masyarakat Sinabung.
Apakah pemerintah pusat akan menempatkan Sinabung sebagai agenda utama mereka dalam proses pemulihan masyarakat Sinabung kelak? Kita menunggu jawaban yang pasti dari pemerintah. Tetapi dengan kunjungan SBY ini sikap pemerintah pusat, dengan berkoordinasi dengan pemerintahan daerah sangat kita harapkan.
Bencana Sinabung sudah membuat masyarakat Tanah karo sangat menderita. Kerugian yang timbul sebagai dampak bencana harus dikurangi. Sekali lagi, dampak kunjungan SBY ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih peduli lagi kepada masyarakatnya yang tahun ini banyak menghadapi berbagai bencana.
(#)