Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025
Tajuk

Merawat Pasar Tradisional

Redaksi - Rabu, 10 Juni 2020 11:29 WIB
364 view
Merawat Pasar Tradisional
DetikFood.com
Ilustrasi Pedagang Tradisional
Awal pekan ini masyarakat Kota Medan sudah ramai melakukan aktivitas. Beberapa pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan cafe mulai menggeliat menunjukkan tanda-tanda kehidupan normal seperti sebelum merebaknya pandemi Covid-19. Padahal kebijakan the new normal belum diberlakukan di daerah ini, karena masih wilayah zona merah.

Di sini bukan membahas persoalan tentang kesadaran warga yang kurang mematuhi protokol kesehatan, karena kita memang sudah banyak menyorotinya. Tetapi yang cukup menarik tentang aktivitas ekonomi yang tak disangka sangat cepat beradaptasi dengan keadaan yang sudah beraroma new normal.

Memang saat pandemi Covid merebak hingga saat ini, pasar tradisional seperti memperoleh perhatian khusus dan tetap dibuka. Tujuannya untuk tidak melumpuhkan perekonomian masyarakat, sehingga kebutuhan pangan tetap terjaga.

Kali ini kebijakan memperhatikan pasar-pasar tradisional agar tetap hidup sangat tepat. Selama ini pasar tradisional sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan dasar lainnya. Meski ada lonjakan harga, namun masih terjangkau masyarakat dan yang lebih penting persediaan tetap ada.

Sesuatu yang menarik soal harga-harga yang mulai mengalami kesimbangan. Menurut pantauan wartawan SIB, Senin (8/6), sudah mulai terjadi keseimbangan harga-harga kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar tradisional Kota Medan, seperti saat sebelum merebaknya pandemi. Contohnya, ketika warga "stay at home" harga bawang merah dijual Rp 55.00 per Kg dan saat ini turun menjadi Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per Kg.

Sementara harga cabai merah mulai mengalami kenaikan 50 % setelah sempat terpuruk di kisaran Rp 12.000 per Kg. Begitu juga dengan harga-harga komoditas lainnya seperti bawang putih, tomat, ikan, gula pasir dan lainnya sudah turun-naik seimbang.

Salah seorang Tim Pemantau Harga Gunawan Benyamin mengungkapkan, awal merebaknya kasus Covid-19 dan pemberlakuan protokol kesehatan, memicu terjadinya gangguan pasokan dan ketersediaan bahan pokok. Sehingga terjadi ketidakseimbangan harga-harga di pasar. Terkadang pasokan cukup tetapi pembeli tidak banyak seperti biasanya, sehingga harga komoditas itu pun jatuh. Namun kini pasar-pasar sudah mulai ramai. Pasokan komoditas mulai lancar dan masyarakat pun sebagian besar sudah mulai berani ke pasar. Dampaknya, kestabilan harga pun mulai terjadi karena antara pasokan dan kebutuhan mulai normal kembali.

Tren perkembangan harga kebutuhan pokok menjadi salah satu indikator kondisi ekonomi. Selama pandemi Covid-19 ketidakseimbangan pasar memang terus terjadi, sehingga kondisi perekonomian pun diyakini tidak seimbang juga. Dan bila ini berlangsung lama, sudah bisa diprediksi apa yang bakal terjadi.

Bisa dilihat betapa sensitifnya sektor perekonomian. Ketika aroma new normal mulai semerbak, dengan cepat harga-harga komoditas di pasar tradisional menjadi seimbang. Begitu juga sebaliknya, bila ada persoalan, dengan cepat juga harga-harga tak stabil. Dari sini harus disadari bahwa membuat kebijakan sektor ekonomi harus benar-benar jeli dan tepat agar tidak terjadi kesalahan yang bisa berakibat fatal.

Pasar tradisional merupakan gambaran perekonomian global. Wajar jika pemerintah sangat memperhatikan kondisi pasar tradisional, sehingga dari 8.900 pasar tradisional di Indonesia sudah 5.000 yang direvitalisasi. Pembangunan dan revitalisasi pasar dilakukan dengan dana dari APBN serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pada lima tahun terakhir pemerintahan Jokowi, masih tetap memperhatikan pasar tradisional, tak terkecuali ketika merebaknya pandemi Covid-19 saat ini.

Dapat dipahami betapa pentingnya pasar tradisional sebagai penggerak roda perekonomian nasional, sehingga masyarakat pun harus sadar agar bisa memanfaatkan sekaligus merawatnya untuk kelangsungan hidup. Dalam konteks saat ini, kita gembira pasar tradisional sudah mulai menuju normal. Namun jangan lupa kita belum bisa melaksanakan kebijakan new normal.

Masyarakat tidak boleh melupakan bahwa virus berbahaya masih mengancam keselamatan jiwa setiap orang. Untuk itu melaksanakan protokol kesehatan di pasar tradisional harus tetap dilakukan supaya tidak jadi pemicu semakin meningkatnya kasus positif corona. Kita berharap perekonomian berjalan baik beriring dengan berakhirnya pandemi Covid-19. (***)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru