Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 13 Juli 2025

Berupaya Agar Resesi Segera Berakhir

Redaksi - Kamis, 19 November 2020 10:54 WIB
381 view
Berupaya Agar Resesi Segera Berakhir
123RF.COM/ELNUR AMIKISHIYEV
Ilustrasi resesi
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 merupakan pukulan berat yang dihadapi bangsa ini hingga beberapa tahun ke depan. Tidak saja pada persoalan kesehatan tetapi juga berakibat resesi ekonomi yang menyebabkan meningkatnya pengangguran hingga 6,9 juta orang.

Kita memang sudah masuk ke jurang resesi ekonomi sejak beberapa bulan terakhir, meskipun Badan Pusat Statistik (BPS) baru mengumumkannya awal bulan ini. Indikatornya, pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut mengalami kontraksi dibanding dua kuartal yang sama tahun 2019.

Pada kuartal II tahun 2020 telah terkontraksi minus 5,32 persen dibanding kuartal II tahun 2019. Demikian halnya kuartal III tahun ini meskipun tidak sedalam kuartal II tetapi juga terkontraksi 3,49 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu.

Namun sudah mulai ada perbaikan pada kuartal III tahun ini yaitu dengan kontraksi yang semakin kecil dibanding kuartal II. Artinya, meskipun pertumbuhan negatif, tetapi sudah ada tren yang positif (signifikan) pada kuartal III. Dengan kerja keras dan kerja luar biasa yang dilakukan pemerintah selama ini, khususnya dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maka diharapkan pada kuartal IV ini ekonomi akan semakin membaik.

Namun yang menjadi pertanyaan dan yang ditunggu-tunggu masyarakat adalah, kapan dan bagaimana resesi ini akan berakhir jika pengangguran juga terus meningkat akibat tutupnya sejumlah usaha?.

Dengan program PEN yang sudah dilakukan ditambah dengan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, maka diharapkan investasi asing akan meningkat di Indonesia. Dengan meningkatnya investasi, maka penyerapan tenaga kerja akan semakin meningkat, maka pengangguran ke depan akan menurun.

Selain itu, melalui PEN diharapkan kontraksi ekonomi tidak semakin dalam. Di antaranya dilakukan dengan memberikan stimulus kepada para pengusaha kecil dan menengah, dan pekerja. Termasuk memberikan insentif perpajakan dan keringanan dalam penyelesaian kredit bank. Sebagai gambaran, sampai awal November realisasi anggaran PEN baru mencapai 52,8% dari Rp.695,2 triliun. Diharapkan jika realisasi anggaran itu dapat ditingkatkan di kuartal IV ini, maka akan menopang ekonomi kita.

Selain itu pemerintah juga berupaya memberikan optimisme kepada masyarakat bahwa dalam waktu dekat vaksinasi Covid-19 akan segera dilaksanakan. Dijadwalkan bulan Desember vaksinasi akan dimulai. Bahkan Presiden Jokowi sudah menawarkan diri sebagai orang pertama yang divaksin Covid. Dengan vaksinasi ini maka kekhawatiran dan ketakutan masyarakat semakin kecil dan sekaligus rasa optimisme untuk berusaha muncul kembali. Sehingga kegiatan ekonomi akan berjalan normal kembali.

Sehingga kapan berakhirnya resesi ini akan segera terjawab jika Covid-19 sudah terkendali. Covid terkendali maka kegiatan ekonomi akan normal kembali, sehingga resesi dalam waktu yang tidak lama akan dapat berakhir.

Hal ini sudah terbukti saat libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020 lalu. Libur beberapa hari saja telah berhasil menggairahkan ekonomi di daerah-daerah yang memiliki destinasi wisata. Hampir semua objek-objek wisata dipadati masyarakat yang sudah jenuh selama 8 bulan terakhir karena pembatasan sosial dampak Covid.

Dalam kaitan inilah maka protokol kesehatan perlu terus menerus ditekankan agar dipatuhi masyarakat. Meskipun nantinya vaksinasi sudah terlaksana, tetapi penggunaan masker, jaga jarak dan rajin-rajin mencuci tangan harus . menjadi kebiasaan baru atau kehidupan normal yang baru. Jangan sampai ada yang merasa hebat dan kebal dengan Covid.

Jika masyarakat sehat dan bebas dari Covid, maka kegiatan ekonomi akan normal kembali. Sasaran yang akan dicapai pun akan tercapai yaitu sembuh dari resesi. Sehingga tujuan pembangunan jangka panjang menjadi Indonesia Maju dalam dua puluh lima tahun mendatang tidak akan meleset.(*)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru