Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Menteri Baru dan Harapan Baru

Redaksi - Rabu, 23 Desember 2020 10:43 WIB
388 view
Menteri Baru dan Harapan Baru
ANTARA FOTO/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo (keempat dari kiri) didampingi Wapres Maruf Amin (keempat dari kanan) berfoto bersama dengan enam menteri baru di Kabinet Indonesia Maju Jilid 2 usai diumumkan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). Keenam orang cal
Sebagaimana yang sudah diprediksi sebelumnya, akhirnya Presiden Jokowi mengumumkan reshuffle kabinet, Selasa kemarin dan akan dilantik hari ini. Reshuffle ini menyusul pengunduran diri dua menteri Kabinet Indonesia Maju yang sudah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi tersangka dugaan korupsi belum lama ini.

Berita terkait isu reshuffle kabinet itu memang sudah menghangat dalam beberapa hari terakhir. Puncaknya saat Presiden Jokowi dikabarkan bertemu empat mata dengan Wapres Ma'ruf Amin, Senin (21/12) disebut-sebut membahas pergantian itu. Disebut-sebut, Presiden tidak hanya mengganti 2 menteri tetapi sekaligus juga mengganti beberapa menteri sesuai kebutuhan percepatan penanganan kegaduhan di dalam negeri, di antaranya terkait Covid-19 dan dampaknya serta intoleransi yang terus mencuat.

Selain itu, banyak pihak yang memprediksi pelantikan akan dilakukan bertepatan Rabu pon, sebagaimana reshuffle sebelum-sebelumnya yang dianggap bagus dan sangat berarti dalam penanggalan kalender Jawa. Prediksi itu kelihatannya tepat, karena Presiden secara langsung sudah mengumumkannya dan menghadirkan 6 calon menteri baru yang akan dilantik hari ini.

Ada 6 menteri yang diganti, yaitu Menteri Sosial, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menteri Perdagangan. Melihat komposisi para menteri yang diganti, maka terlihat jelas bahwa Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin sangat mendengar aspirasi dan keluhan masyarakat sesuai permasalahan menonjol yang terjadi di dalam negeri.

Bahkan para vigur menteri terpilih untuk mengisi jabatan itu juga dinilai sudah cukup tepat, seperti Menteri Agama yang akan diisi oleh Gus Yaqut Cholil Quomas, tokoh muda muslim yang juga Ketua GP Ansor (tokoh NU dan PKB) sangat nasionalis dan saat ini duduk sebagai anggota DPR. Pemilihan tokoh ini diharapkan dapat menetralisir mencuatnya isu intoleransi yang terjadi saat ini, sehingga situasi bisa lebih kondusif. Dengan dukungan massa Islam yang nasionalis, diharapkan Gus Yaqut dapat meredam massa intoleran yang terasa sangat dominan, baik dalam aksi nyata maupun penyebaran-penyebaran pahamnya lewat media sosial yang marak akhir-akhir ini.

Demikian halnya vigur Menteri Kesehatan yang baru yaitu Budi Gunadi Sadikin (BGS), meskipun bukan berlatar belakang pendidikan kesehatan, tetapi latar belakang karirnya dinilai sudah cukup mumpuni memanajemen Kementerian Kesehatan yang banyak disorot akhir-akhir ini. Kemampuan manajerial mantan Dirut Bank Mandiri dan mantan Dirut PT Inalum ini hingga menjadi Wakil Menteri BUMN dan Ketua Pemulihan Ekonomi dampak pandemi Covid-19, diduga menjadi faktor pendukung kenapa Jokowi memercayainya menjadi Menteri Kesehatan.

Menteri Kesehatan yang baru ini juga diharapkan bisa meyakinkan para dokter, khususnya IDI (Ikatan Dokter Indonesia) terkait dengan rencana vaksinasi massal yang dijadwalkan awal tahun 2021. Sehingga para dokter yang tergabung di IDI dan tenaga kesehatan lainnya bisa diajak kerjasama memberhasilkan vaksinasi massal tanpa menimbulkan rasa takut masyarakat. Apalagi selama ini, BGS lebih menekankan mendahulukan kesehatan masyarakat dibanding pemulihan ekonomi. Jika masyarakat sudah sehat, maka ekonomi juga akan menyusul sehat, karena masyarakat akan dapat beraktivitas tanpa pembatasan.

Demikian halnya vigur Menteri Sosial yang baru Tri Rismaharini yang sudah dikenal masyarakat sebagai Wali Kota Surabaya yang tegas dan mendahulukan kepentingan rakyatnya dibanding kepentingan partai. Meskipun sebagai kader partai besar dan pemenang Pemilu, tetapi keteguhan dan ketegasan pribadinya sudah sangat teruji. Sehingga penyaluran bantuan sosial diharapkan dapat terlaksana cepat dan tepat sasaran, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terdampak Covid.

Vigur menteri baru lainnya, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono yang sebelumnya Wakil Menteri Pertahanan itu juga diharapkan dapat mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan pribadi dan partai. Apalagi Trenggono, sebelumnya dikenal sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf saat Pilpres lalu, sehingga tidak terikat dengan partai politik pendukung pemerintah.

Dua menteri lainnya yang diganti yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Menteri Perdagangan diharapkan akan dapat meningkatkan devisa dari ekspor dan pariwisata yang diprediksi akan booming pasca pandemi Covid-19 ini. Presiden Jokowi kelihatannya menilai potensi dari kedua kementerian ini dalam peningkatan dan pemulihan perekonomian masih kurang greget. Sehingga vigur Menteri Pariwisata baru yang sebelumnya merupakan saingannya sebagai calon Wapres saat Pilpres lalu yaitu Sandiaga Uno diharapkan dapat memenuhi harapan Presiden. Juga sekaligus sebagai kesempatan bagi Sandiaga Uno menunjukkan kapabilitas dan kemampuan lobynya sebagai pengusaha kawakan dalam memajukan pariwisata Indonesia.

Sementara Menteri Perdagangan yang baru, M Lutfi yang sebelumnya Dubes RI di AS juga merupakan vigur yang greget dalam meningkatkan hubungan dagang dan ekspor komoditas kita. Sebagai Dubes di negara adidaya, tentu punya pengalaman dan jaringan luas, sehingga devisa dari ekspor dapat ditingkatkan dan hambatan-hambatan dalam perdagangan dapat diminimalisir.

Semua berharap, para menteri Kabinet Indonesia Maju dapat membantu kinerja Presiden dalam mengelola pemerintahan dan pembangunan. Jangan sampai para menteri lebih mementingkan partainya dibanding tugas-tugasnya sebagai pembantu Presiden. Inilah menjadi satu harapan yang baru menjelang Tahun Baru 2021 yang sudah di ambang pintu. (*)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru