Pemerintah RI sudah menjadwalkan vaksinasi Covid-19 dilakukan pekan kedua dan ketiga Januari 2021. Pelaksanaan vaksinasi selama 15 bulan ke depan dilakukan dalam 2 periode, yaitu periode 1 dari Januari hingga April 2021 dan akan memprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.
Sedangkan periode 2 yang berlangsung selama 11 bulan, April 2021 - Maret 2022 yang akan menjangkau jumlah masyarakat, sisa yang belum dapat vaksin dari periode pertama.
Kemudian hal ini diperkuat Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa program vaksinasi di Indonesia akan dimulai pada pekan depan. Saat ini, distribusi vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi telah dilakukan. Jokowi mengatakan, proses distribusi vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke 34 provinsi dilakukan secara bertahap.
Dia menyebut, hingga saat ini sudah 700.000 dosis vaksin Covid-19 yang telah dikirim ke berbagai daerah.
“Tahapan pertama memang baru dikirim 700.000 ke daerah-daerah, tapi stok kita kan ada 3 juta, baru dikirim ke daerah 700.000 nanti akan dikirim lagi berikutnya,†ujarnya seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1).
Kemudian pada pekan depan akan kembali datang 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku yang nantinya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).
"Begitu [vaksinnya] jadi, nanti akan dikirim ke daerah lagi," paparnya.
Dia pun memastikan bahwa pada tahap pertama, vaksinasi akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat. Kemudian, TNI-Polri, guru dan masyarakat.
“Kita berharap dengan dimulainya vaksinasi ini, kita akan bisa menangani dan mengendalikan Covid,†kata Jokowi.
Dia pun berpesan agar masyarakat tetap waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan kendati proses vaksinasi sudah mulai berjalan.
Sementara itu sudah banyak masyarakat yang mulai mengunggah kiriman Short Message Service (SMS) soal penerima vaksin Covid-19 yang telah terdaftar. Terutama, sasaran penerima SMS, adalah mereka yang namanya telah terdaftar dalam Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). SMS yang diterima oleh beberapa penerima vaksin Covid-19 itu, telah tersebar di media sosial.
Melihat kenyataan ini, seharusnya tidak ada lagi keraguan di masyarakat tentang vaksinasi Covid-19 ini. Semuanya diharapkan memiliki keinginan tinggi untuk segera divaksin, apalagi diberikan dengan cuma-cuma. Andai bayar pun, seharusnya masyarakat berupaya mendapatkan vaksin agar bisa terhindar dari virus yang mematikan itu. Tidak ada yang tak ingin bebas dari cengkraman Covid-19.
Bahkan beberapa negara di dunia mulai membuka akses bagi pendatang yang telah vaksinasi. Singapura misalnya, negara tetangga ini berencana melonggarkan batasan masuk bagi warga asing yang telah disuntik vaksin corona.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Singapura menuturkan, sejauh ini pemerintah masih melarang turis asing berlibur di negeri Singa. Singapura sejauh ini hanya mengizinkan perjalanan bisnis dan kunjungan pejabat dari negara tertentu secara terbatas.
Singapura juga mewajibkan warga dan penduduknya yang baru kembali dari luar negeri untuk melakukan isolasi mandiri di fasilitas pemerintah atau melakukan isolasi mandiri di tempat tinggal selama dua pekan.
"Ada beberapa studi yang sedang berlangsung tentang keefektifan vaksin dalam mengurangi risiko penularan, dan kami memantau ini dengan sangat hati-hati," kata Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Singapura, Lawrence Wong, di parlemen, Senin (4/1).
Jika ada bukti yang jelas bahwa risiko penularan dapat berkurang secara signifikan setelah vaksin, mereka akan mempertimbangkan beberapa relaksasi dalam kebijakan Stay at Home Notice (SHN) bagi pelancong yang divaksinasi.
Singapura sendiri memulai program vaksinasi nasional, Rabu (30/12).
Singapura saat ini sudah menerima kiriman tahap pertama pesanan vaksin Covid-19 produksi Pfizer-BioNTech. Mereka menjadi negara pertama di Asia yang mendapatkan vaksin itu.
Sikap membuka akses kepada warga asing itu tentu akan membuat keyakinan masyarakat kita terhadap vaksinasi Covid-19 semakin tinggi. Apalagi bila Presiden Jokowi benar-benar sebagai orang yang pertama menerima vaksin Covid-19 di Indonesia, seperti yang pernah disampaikannya dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).
Vaksinasi Covid-19 sudah di ambang pintu, dan seharusnya kita bersyukur karena sudah ada harapan di depan mata. Harapan ingin memulihkan semua sendi kehidupan yang sudah terpuruk. Jauhkan keraguan. Mari semangat, serentak melangkah tegas demi masa depan kita yang lebih baik. (***)
Sumber
: Hariansib edisi cetak