Sepanjang tahun 2020, dunia menghadapi banyak ketidakpastian dan sekaligus menjadi tantangan baru yang tidak diperkirakan sebelumnya, akibat pandemi virus corona disease (Covid)-19. Tak seorang pun dari sekira 7,8 miliar penduduk dunia yang bisa menjamin dirinya aman dari virus ini. Sehingga pandemi ini menjadi momentum untuk berubah pada tahun 2021, baik kebijakan maupun kehidupan sehari-hari yang baru (new normal).
Memang sejauh ini manusia sudah berupaya untuk melawan dan melumpuhkan virus ini melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sangat ketat, bahkan beberapa negara melakukan pembatasan total (lockdown) sampai vaksin ditemukan. Terapi ini tentu sangat tidak baik dilakukan menggempur virus dalam jangka panjang karena sangat berdampak terhadap perekonomian, lapangan kerja, kehidupan sosial budaya masyarakat secara luas, dan bukan tidak mungkin bisa berdampak terhadap stabilitas keamanan.
Kekuatan ekonomi, persenjataan yang canggih dan dana penelitian (research) yang besar terbukti tidak mampu menaklukkan virus ini. Bahkan negara adidaya sekelas Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya pun juga tidak berdaya untuk melawan dan memusnahkannya. Justru di negara-negara tersebut dikabarkan setiap hari terjadi peningkatan pasien dan korban virus corona yang sangat besar jumlahnya dibanding negara berkembang lainnya, hingga lockdown diberlakukan kembali.
Syukurlah bahwa vaksin dan vaksinasi massal tidak lama lagi akan dimulai di 34 provinsi. Namun vaksin belum disuntikkan, tetapi sudah muncul lagi covid varian baru. Sehingga wajar-wajar saja masyarakat masih khawatir bahwa vaksin ini tidak bisa membebaskan manusia dari serangan virus corona.
Kejadian ini tentu saja memaksa manusia untuk memasuki kehidupan baru, sekaligus juga menjadi seleksi bagi manusia untuk siap beradaptasi pada tahun 2021 ini. Hal ini diharapkan menjadi bahan introspeksi bagi negara-negara maju bahwa kekuatan mereka juga tidak mampu menghadapinya, sehingga tidak perlu sombong dan angkuh.
Manusia kini harus menyadari bahwa ada atau tidak ada pun vaksin Covid-19, tetapi virus yang tidak kelihatan dengan mata telanjang itu bakal tetap ada. Kalau manusia tidak mampu menumpasnya, maka harus siap beradaptasi dan hidup berdampingan dengan virus.
Kitalah yang harus membentengi diri sehingga tidak sampai diserang virus. Bahkan bila perlu semua pihak yang berseberangan selama ini saatnya berkolaborasi agar satu langkah dalam menghadapi dampak dari serangan virus ini. Sehingga diharapkan justru dengan adanya virus ini akan memberikan peluang keuntungan bagi manusia, dengan temuan-temuan (inovasi) baru yang selama ini belum terpikirkan.
Sebagai mahluk utama yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa, manusia memiliki keunggulan dan kepekaan yang berbeda dengan mahluk hidup lainnya. Oleh sebab itu, manusia tidak bisa diam saja, tetapi harus menggunakan akal budinya, karena virus itu tidak akan hilang sendirinya dan sebaliknya kita juga tidak mau hilang karena virus tersebut.
Kita tentu akan bergerak dan tetap beraktivitas dengan ancaman virus dan bisa saja suatu saat terserang virus. Tetapi ada atau tidak ada vaksin, kita harus tetap menjaga diri agar tidak sampai tertular dan menularkan kepada yang lain.
Sebagaimana diuraikan di atas, bahwa untuk hidup normal yang baru tidak membutuhkan peralatan canggih dan obat-obatan canggih. Untuk memudahkan penanganannya pun hanya perlu kesederhanaan tindakan dan kebersamaan mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Rasanya sepele memang, karena kita diajari kembali bagaimana mencuci tangan yang benar dengan sabun dengan frekuensi sesering mungkin. Demikian halnya harus saling mencurigai sehingga perlu menjaga jarak agar tidak saling tertular dengan tetap memakai masker. Sederhana, tapi bagi sebagian orang sulit melakukannya dan menyepelekannya. Jika hal ini dilaksanakan secara bersama-sama maka selamatlah kita menjalani tahun 2021.
Kepedulian terhadap sesama dan kebersamaan menerapkan protokol kesehatan jauh lebih ampuh dibanding vaksin. Jadi tidak perlu pesimis menjalani kehidupan pada 2021. Semua akan berjalan dengan kehidupan normal yang baru, tinggal bagaimana kita melakoninya. Sementara vaksin tetap menjadi harapan baru untuk betul-betul aman (safety) dari serangan virus ini.
Selamat menjalani kehidupan baru 2021.(*)
Sumber
: Hariansib edisi cetak