Sebelas kepala daerah di Sumut kemarin dilantik Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur dengan dua sesi. Pelantikan dilakukan dua sesi, yaitu pukul 08.00 WIB dan pukul 14.00 WIB.
Sebelas kepala daerah masa jabatan 2021-2024 yang dilantik, sesi pertama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Wakil Wali Kota Binjai, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungbalai. Kemudian Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai, Bupati dan Wakil Bupati Asahan, Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan.
Selanjutnya pada sesi kedua Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga, Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat, Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu Utara, Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Bupati dan Wakil Bupati Toba.
Dengan dilantiknya 11 kepala daerah ini, menjadi awal mereka bekerja untuk masyarakat yang dipimpinnya. Masyarakat ingin mereka segera bekerja untuk memperbaiki kondisi yang lebih baik di daerahnya masing-masing sesuai janji kampanye saat Pilkada lalu.
Tidak menyampingkan daerah lain, tetapi Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut dan kota terbesar ketiga di Indonesia sepertinya layak mendapat perhatian khusus. Kota metropolitan berpenduduk lebih 2 juta jiwa ini kini memiliki seorang Wali Kota muda Muhammad Bobby Afif Nasution yang juga menantu orang nomor satu Indonesia Presiden Jokowi. Di pundaknya tergantung harapan sangat besar masyarakat, karena pembangunan yang dilaksanakan beberapa wali kota terdahulu dianggap tidak sesuai harapan. Apalagi tiga wali kota terdahulu tersandung masalah korupsi.
Selama kampanye, Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman memberikan sejumlah janji politik kepada masyarakat jika kelak menang. Bobby yang diusung PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PPP, PAN, Hanura, dan PSI serta didukung Perindo dan Partai Gelora itu berjanji akan membuat Kota Medan lebih baik lagi dibandingkan kepemimpinan sebelumnya.
Dalam kampanyenya, Bobby-Aulia menyoroti masalah banjir dan jalan berlubang yang tak pernah usai di Kota Medan. Dalam satu kesempatan, suami Kahiyang Ayu ini pun berjanji bakal menyelesaikan masalah banjir di Kota Medan dalam waktu dua tahun.
Menurutnya, dengan anggaran Pemkot Medan senilai Rp 6 triliun per tahun, sebenarnya mampu menyelesaikan masalah di Kota Medan, jika anggaran tersebut tidak dikorupsi.
Dia pun menjanjikan bakal berkantor di kawasan Medan Utara, tepatnya di kawasan Belawan, bila terpilih menjadi wali kota. Bobby menyatakan langkah itu dijanjikannya demi mempercepat penanganan masalah di kawasan itu. Menurut dia selama ini kawasan Medan Utara seolah tak tersentuh pembangunan karena selain kumuh, juga langganan banjir rob.
"Ketika nanti memimpin Kota Medan, kami berjanji akan berkantor di Belawan ini, dua bulan kami akan berkantor di Belawan. Kami lihat apa permasalahan Belawan, cari solusinya dan akan kami jelaskan ke masyarakat bagaimana menyelesaikan permasalahannya," kata Bobby saat kampanye dulu.
Janji lainnya, Bobby Nasution - Aulia Rachman ingin menjadikan Kota Medan sebagai pusat kuliner di Asia Tenggara dan kota perdagangan berstandar internasional.
Janji politik itu menjadi salah satu bagian dari program prioritas 'Medan Beridentitas' yang dipaparkan dalam dokumen visi-misi Bobby Nasution-Aulia Rachman.
Dalam kampanyenya, Bobby berjanji akan menjadikan Medan sebagai Paris van Soematra. Caranya dengan memaksimalkan bangunan tua yang memiliki nilai artistik tinggi dan memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kemudian, Bobby - Aulia berjanji akan memasang 20.000 kamera pengawas (CCTV) demi memberi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat di Kota Medan. Selain itu, mereka menjanjikan pula layanan internet nirkabel atau WIFI gratis di setiap taman
Lewat Program Medan Maju, Bobby-Aulia pun berjanji memberi sejumlah bantuan untuk meringankan hidup kaum pekerja atau buruh, mulai dari bus jemputan hingga rumah susun (rusun) yang murah dan layak huni. Pada kesempatan lain, Bobby Nasution - Aulia Rachman menyatakan bertekad menjadikan Medan bersih dari korupsi. Sebab birokrasi yang bersih, profesional, dan akuntabel berlandaskan semangat melayani, salah satu dasar menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa hari sebelum dilantik, Bobby mengatakan dirinya telah melihat dan mempelajari permasalahan yang ada di Kota Medan. Dia menilai, banyak PR yang harus dilakukan.
Pada 100 hari pertama kerja, ia memprioritaskan yang menjadi keluhan masyarakat seperti permasalahan kebersihan. Permasalahan kebersihan bukan saja soal sampah, tapi kebersihan drainase Kota Medan yang juga bermasalah, berdampak pada banjir dan itu berefek pada infrastruktur Kota Medan yang kurang baik.
Bobby juga mengaku bakal fokus pada sektor kesehatan. Dia bakal menekan angka penyebaran Covid di Kota Medan dengan vaksinasi massal dan sosialisasi prokes.
Kita berharap Bobby-Aulia dan semua kepala daerah yang baru dilantik segera melaksanakan janjinya sampai tuntas. Sehingga masyarakat benar-benar merasakan memiliki pemimpin yang mereka butuhkan. Saatnya masyarakat menagih janji para pemimpinnya sambil dengan secara ketat mengawasi kinerjanya agar tidak hanya janji tinggal janji. (***)
Sumber
: Hariansib edisi cetak