Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 13 Juli 2025

Memanfaatkan Laporan dan Survei

Redaksi - Selasa, 02 Maret 2021 10:44 WIB
431 view
Memanfaatkan Laporan dan Survei
Istimewa
Ilustrasi
Tak bisa dipungkiri, dunia maya saat ini memegang peranan sangat penting. Apalagi di masa pandemi Covid-19, internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dunia. Sehingga apapun ceritanya dunia maya tetap menjadi barometer berbagai permasalahan ekonomi, sosial, politik dan sebagainya.

Seperti diberitakan kemarin, Indonesia dilaporkan berada di urutan pertama sebagai negara dengan pengguna internet yang suka berbelanja lewat e-commerce atau belanja online pada tahun 2020.

Dalam laporan perusahaan marketing We Are Social berjudul 'Digital 2021', 87 persen responden di Indonesia mengatakan bahwa mereka membeli sesuatu secara online dalam sebulan terakhir.

Posisi Indonesia diikuti oleh Inggris (85,5 persen), Thailand (83,6 persen), Malaysia (82,9 persen), dan Jerman (81,6). "Pengguna internet di Indonesia adalah yang paling mungkin melakukan pembelian e-commerce, dengan lebih dari 87 persen responden negara tersebut dalam survei GWI mengatakan bahwa mereka membeli sesuatu secara online dalam sebulan terakhir," kutip laporan 'Digital 2021'.

Sepertinya tidak ada yang mengejutkan dari laporan ini, karena masyarakat Indonesia sudah sejak dulu memang dikenal sangat konsumtif dan hobi belanja. Namun keakuratan laporan itu perlu diapresiasi dan dimanfaatkan untuk meyakinkan kita dalam mengambil langkah ke depan.

Sebagai contoh, pusat perbelanjaan di Singapura, Kuala Lumpur dan Bangkok tak asing dipenuhi pelancong asal Indonesia. Bahkan di Makkah maupun Madinah masyarakat Indonesia paling dominan belanja, sampai-sampai banyak toko yang bernama Indonesia di sana.

Malah uniknya lagi, para pedagang di Arab Saudi sudah umum menggunakan bahasa Indonesia. Kalau tak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia atau Melayu, jangan harap dagangannya itu laris manis.

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memang suka belanja secara konvensional. Apalagi dengan berkembangnya teknologi digital dimana jaringan internet mempermudah orang berkomunikasi dan bertransaksi. Bahkan perusahaan unicorn seperti Gojek, Grab dan lainnya sangat berkembang di Indonesia.

Tidak selamanya perilaku konsumtif itu tak baik. Sebagai pangsa pasar yang tinggi bagi dunia industri dan perdagangan, Indonesia yang berpenduduk 271.349.889 jiwa jadi rebutan pengaruh banyak negara di bidang ekonomi, politik dan lainnya. Dengan perputaran ekonomi yang cukup tinggi, meski dunia terpuruk akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi negara kita masih sangat baik dibanding negara-negara lain. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama pandemi tumbuh antara negatif 2 hingga negatif 5%, sementara negara lain rata-rata negatif 7 sampai negatif 17%.

Dari kondisi ini seharusnya Indonesia bisa melihat dan memanfaatkan prospek ke depan yang sangat baik. Perputaran ekonomi yang cepat dan berkembang di masyarakat bisa dikelola secara baik sehingga memperoleh hasil optimal. Misalnya saja dengan banyak memproduksi barang berkualitas yang dibutuhkan dan disukai masyarakat. Produsen dalam negeri harus memanfaatkan kuantitas penduduk dan perilaku masyarakat.

Bila kita sudah secara mandiri bisa memproduksi sekaligus mengonsumsinya, kita yakin ekonomi bangsa semakin kuat. Apalagi bila produksi itu dikelola masyarakat menengah ke bawah, UMKM misalnya, kita tidak akan takut dengan keterpurukan ekonomi. Untuk ini kita bisa belajar dari China, setelah bisa mengelola kemandirian ekonomi dalam negeri, mereka mampu merebut pangsa pasar dunia.

Laporan atau survei banyak lembaga maupun perusahaan dunia di berbagai bidang, sudah sangat membantu kita untuk melakukan introspeksi atau kebijakan. Laporan-laporan itu harus dipelajari dan dijadikan langkah untuk perubahan lebih baik ke depan. Sayang bila data yang bernilai tinggi itu hanya dianggap sebagai sakadar laporan biasa, hanya dibaca dan diabaikan bagai angin lalu. (***)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru