Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 13 Juli 2025

Vaksinasi Hadapi Tantangan Baru

Redaksi - Selasa, 09 Maret 2021 10:51 WIB
365 view
Vaksinasi Hadapi Tantangan Baru
(AP/Ted S. Warren)
Ilustrasi vaksin. 
Satu tahun sudah "Corona virus disease 2019" atau Covid-19 mewabah di tanah air. Meskipun gerakan 3 M hingga 4 M sudah dikumandangkan, yaitu "Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan", namun kasus positif corona belum juga berhenti.

Selanjutnya gerakan vaksinasi juga sudah dimulai awal tahun 2021 ini terhadap petugas kesehatan dan selanjutnya kepada aparat keamanan dan masyarakat secara bertahap, namun hasilnya belum kelihatan. Kasus Corona positif di Indonesia masih terus meningkat, sudah mencapai 1.379.622 orang hingga Minggu (7/3/2021) dan setiap hari bertambah ribuan orang.

Demikian halnya di daerah, seperti di Sumut juga terus bertambah dan hingga saat ini sudah mencapai 25.251 orang. Lebih separuhnya, ada di kota Medan. Harus diakui, bahwa pengalaman dalam penanganan pasien Covid selama ini berhasil membuat penanganan yang dilakukan para dokter dan paramedis sudah semakin baik.

Namun berdasarkan kesaksian sejumlah pasien yang sudah sembuh, meskipun sudah dinyatakan negatif dari virus itu belum menjamin pasien sembuh total karena dampak dari serangan virus itu juga sangat membahayakan bagi pasien. Sehingga perawatan intensif juga masih harus dilakukan saat isolasi di rumah.

Covid-19 belum tuntas, tetapi kini dikabarkan telah muncul lagi sejumlah varian baru virus SARS-CoV-2 hasil mutasi virus corona. Sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Dante Saksono Harbuwono baru-baru ini, kasus Covid-19 dengan mutasi virus corona B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris itu, telah terdeteksi di Indonesia, tepat setahun setelah kasus pertama Covid-19 diumumkan, yaitu 2 Maret 2021 lalu.

Siapa yang tidak khawatir melihat mutasi virus ini 70 persen lebih menular dari virus sebelumnya. Dua kasus telah ditemukan di Indonesia, namun tidak menutup kemungkinan mutasi virus telah menyebar. Oleh sebab itu maka sangat perlu kedisiplinan menerapkan 4 M sehingga bisa terhindar dari penularannya disamping memperketat pintu masuk ke Indonesia.

Di sisi lain, meskipun vaksinasi sudah dilaksanakan, tetapi masih sangat terbatas jumlahnya dan keampuhannya. Menurut Kemenkes vaksin yang ada hanya mampu memberikan proteksi antibodi sebesar 65 persen. Artinya, warga yang sudah divaksin masih memiliki resiko terpalar virus corona. Sehingga timbul pertanyaan, bagaimana mungkin vaksin yang ada saat ini mampu melumpuhkan mutasi virus B.1.1.7 dan varian lainnya yang lebih berbahaya?

Ini tentu saja menjadi tantangan baru dalam proses vaksinasi yang sudah berjalan saat ini. Tidak saja di dalam negeri, tetapi juga di beberapa negara lainnya dimana varian virus hasil mutasi itu muncul.

Masyarakat sudah cukup letih menghadapi virus corona setahun belakangan ini. Keletihan itu terjadi, selain karena ketakutan berlebihan terhadap virus yang mematikan itu, juga karena informasi yang diterima sering tidak konsisten dan tidak jelas, sehingga menambah kebingungan.

Selain itu, terbatasnya gerakan akibat pembatasan sosial dan memikirkan anak-anak sekolah yang setiap hari belajar daring juga mengakibatkan keletihan bagi para orangtua. Belum lagi keletihan dalam menanggulangi kehidupan sosial, dan ekonomi yang sudah terpuruk akibat Covid-19. Juga biaya tambahan kesehatan yang harus ditanggung apabila terserang Covid, meskipun pemerintah menyediakan anggarannya.

Melihat kondisi keletihan dan kekhawatiran masyarakat ini, maka saatnya pemerintah mencari cara bagaimana menenangkan masyarakat. Di antaranya menyampaikan secara rutin data dan perkembangan yang terjadi termasuk solusi mengatasinya sehingga memberi kepastian bagi masyarakat yang sudah terkekang selama ini. Selain itu berbagai informasi infodemi (yang membingungkan) dan hoax yang "menakut-nakuti" masyarakat sebaiknya dicegah dan para pelakunya juga dimintai pertanggungjawabannya di depan hukum. Sehingga imunitas bangsa semakin kuat menghadapi pandemi ini.(*)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru