Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 13 Juli 2025

Bersatu Mengatasi Geng Motor

Redaksi - Kamis, 22 April 2021 12:09 WIB
1.856 view
Bersatu Mengatasi Geng Motor
Istimewa
Ilustrasi geng motor
Masalah geng motor di kawasan Kota Medan dan sekitarnya belakangan ini marak kembali dan sangat meresahkan masyarakat. Terkait itu, kalangan DPRD Sumut minta Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memerintahkan seluruh jajarannya untuk menindak tegas kelompok geng motor yang membuat kerusuhan.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut dr Poaradda Nababan dan Penasehat Fraksi Nusantara Zeira Salim Ritonga kepada wartawan, Senin (19/4), mengungkapkan, siapa saja yang membuat kekacauan dan menimbulkan keresahan harus ditindak tegas. Termasuk kelompok geng motor yang melakukan perkelahian dengan menggunakan berbagai jenis senjata tajam dan sempat melempari kendaraan yang melintas.

Diakui aksi geng motor ini memang benar-benar sangat meresahkan masyarakat, karena tindakannya sangat sadis. Bahkan sudah kerap terdengar melakukan penganiayaan disertai perampasan sepedamotor masyarakat di jalanan.

Belakangan juga melakukan perkelahian antara dua kelompok geng motor dengan menggunakan berbagai jenis senjata tajam, mercon, tombak, batu dan kayu. Kendaraan masyarakat yang melintas juga menjadi sasaran pelemparan. Tindakan ini tidak bisa dibiarkan, Polisi harus bertindak tegas, jangan sampai polisi kalah cepat dengan geng motor.

Bentrokan sudah berulang kali atau sudah lima hari terjadi di sejumlah tempat di Kota Medan seperti di Simpang Pancing, berlanjut ke Jalan Letda Sudjono dan Jalan Mandala By Pass.

Seperti diketahui, fenomena geng motor di Indonesia meningkatkan kesadaran sosial karena perbuatan mereka yang menyebabkan kekerasan, perampokan dan bahkan pembunuhan. Mayoritas anggota geng motor adalah anak-anak muda yang cenderung membuat masalah karena ingin membuktikan eksistensi mereka di antara kelompok atau geng lain. Agar dapat menjadi yang paling kuat dan ditakuti teman sebayanya, geng motor berkeliling di malam hari dan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya memulai kebrutalan.

Kejadian tersebut mengkhawatirkan karena eksistensi mereka tampak semakin tersebar luas, terutama di kota-kota besar dan wilayah sekitarnya. Kemudian populasi geng semakin banyak dan tindakan mereka dinilai cenderung semakin nekat dan brutal.

Kondisi demikian merupakan persoalan yang cukup serius. Dalam banyak kasus tindakan mereka tidak hanya sebatas kenakalan, pelanggaran norma sosial dan mengganggu ketertiban umum semata. Tetapi sudah mengarah kepada tindakan kriminal, seperti penyerangan terhadap orang lain, perampasan, penganiayaan dan pembunuhan.

Tindakan anggota geng motor selain dapat merugikan atau mengancam keselamatan orang lain juga berpotensi merusak dirinya sendiri. Untuk hal ini, aparat keamanan harus bertindak tegas dengan menangkap para geng motor dengan memberi hukuman yang tepat.

Sementara itu peran masyarakat, khususnya keluarga, sangat dibutuhkan dalam memecahkan masalah geng motor. Orangtua harus bisa menjadi panutan atau "role model" yang baik bagi anak-anaknya.

Perlu menerapkan pola komunikasi yang baik dan kualitas hubungan yang positif dengan anak. Anak perlu diarahkan mengikuti kegiatan positif, seperti olahraga, seni, musik dan lainnya.

Apabila remaja sudah terlanjur menjadi anggota geng motor, maka orangtua harus membawanya konsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog untuk mengetahui kondisinya secara lebih mendalam.

Diyakini, seorang remaja tidak akan terpengaruh ikut-ikutan menjadi anggota geng motor bila sudah memiliki konsep diri yang berkembang baik dan perkembangan identitas diri yang positif. Untuk ini peran keluarga sangat dibutuhkan.

Banyak aspek yang menjadi penyebab maraknya komunitas geng motor. Pemerintah, aparat keamanan dan keluarga harus bersatu padu menyelesaikan masalah ini untuk menyelamatkan remaja dari tindakan kriminal dan brutal. Bahkan bila tak cepat diatasi, kita akan kehilangan generasi yang mampu menjadi pelopor kemajuan bangsa. (***)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru