KPU kembali mewajibkan semua Parpol melaporkan penggunaan semua dana kampanye paling lambat 2 Maret 2014. Bahkan KPU memberikan ancaman jika tanggal 2 Maret 2014 dana kampanye tidak dilaporkan penggunaannya maka KPU akan mencoret Parpol menjadi peserta Pemilu 2014. Mengapa KPU seringkali main ancam kepada Parpol di tengah makin dekatnya pelaksanaan Pemilu 2014?
Kadang sikap Parpol yang kurang koperatif membuat masyarakat menilai Parpol bukan komunitas insan politik yang taat pada aturan. Sebagai upaya menarik simpati masyarakat dan mencegah tingginya angka golput seharusnya Parpol taat pada aturan. Saat ini saja masyarakat melihat kader Parpol sekaligus semua caleg yang akan berkompetisi secara politik pada tahun 2014 merupakan warga negara yang tidak taat pada hukum. Belum ada aturan resmi mengenai kampanye keluar, tapi semua Parpol sudah curi start.
Lihat di mana-mana gambar Parpol mengajak semua masyarakat untuk mencoblos si X dan si Y. Curi start kampanye ini jadi preseden buruk betapa kader Parpol bukan masyarakat yang taat pada hukum. Sementara pemilu adalah permasalahan hukum. Pemilu punya aturan yang jelas. Tanpa aturan yang jelas mustahil Pemilu 2014 bisa berkualitas.
Untuk itu semua caleg dalam rangka meningkatkan partisipasi politik (political partisipant) pada Pemilu 2014 saatnya taat pada semua aturan kepemiluan yang sudah disepakati bersama. Sudah saatnya elite politik jadi pelopor utama ketaatan pada hukum. Jika elite politik taat pada hukum maka masyarakat melihat betapa semua elite politik kita merupakan figur yang harus jadi contoh.
Tidak bisa kita bayangkan jika penggunaan dana kampanye yang merupakan upaya menciptakan keterbukaan dan era bersih politik tidak sampai ditaati oleh Parpol. Seharusnya masyarakat tidak harus mengetahui KPU main ancam pada Parpol mengenai dana kampanye. Dari sini dapat kita lihat betapa manajemen keuangan Parpol jauh dari ciri tata kelola yang baik dan bersih.
Parpol yang merupakan kontestan pemilu seharusnya lokomotif utama mendorong pemerintahan yang bersih dan transparan dengan memulai dari dirinya sendiri. Dengan politik bersih maka siapa saja yang terpilih pada akhirnya akan punya tanggung jawab yang baik dalam mengelola negara ini. Parpol adalah masukan pertama dan utama dalam rekrutmen kepala daerah dan presiden maupun legislator. Kalau di Parpol mereka diajari hidup bersih, transparan, dan bertanggung jawab maka dengan sendirinya mereka akan jadi politisi dan pejabat negara yang baik juga.
Kita harapkan dana kampanye segera dilaporkan semua Parpol kepada KPU mengingat Pemilu makin dekat. Kita sudah bertekad Pemilu 2014 harus sukses. Lucu rasanya tekad itu tidak terwujud hanya karena Parpol yang “bandel†dan tidak mau terbuka kepada publik. Terlebih di era komunikasi digital saat ini tidak ada lagi yang perlu dirahasiakan. Akses informasi saat ini sangat mudah didapat. Saatnya semua Parpol berbenah menjadi dewasa, taat aturan, dan terbuka dalam hal keuangan supaya mendapat dukungan dari masyarakat dalam setiap keikusertaannya pada pemilu. (#)