Pekan- ini adalah pekan pertama seluruh kegiatan dimulai. Masa liburan anak sekolah telah usai. Para pekerja juga akan memasuki kegiatannya secara penuh. Liburan akhir tahun telah dilewati dan kini memasuki tahun 2015.
Kita harus menatap berbagai agenda penting di tahun 2015 ini. Salah satu yang menjadi tantangan adalah mengelola anggaran negara APBN sebesar Rp. 2000 triliun yang akan dikelola sejak dari awal tahun. Ini merupakan prinsip pemerintah sekarang yang tidak ingin anggaran baru bisa digunakan sejak pertengahan bahkan akhir tahun. Itu belum termasuk APBD yang dikelola oleh lebih dari 500-an daerah di seluruh Indonesia. Di Sumut sendiri ada APBD 2015 senilai Rp. 8 triliun lebih yang akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumut.
Kita berharap bahwa aparatur dapat bekerja dengan penuh semangat. Anggaran apapun itu, bersumber dari manapun itu, entah itu APBN atau APBD adalah dana yang harus digunakan sepenuh-penuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan karena itulah maka birokrasi harus bekerja dengan sepenuh hati.
Meskipun pemerintah sudah memberikan batas berupa aturan, birokrasi memang harus terus didorong untuk lebih transparan dan sungguh-sungguh.
Selama ini proses tender proyek pemerintah sering dijadikan lahan mendapatkan uang tambahan. Itu harus dihentikan. Tender harus dilaksanakan tanpa ada lagi mekanisme tender siluman, arisan tender atau tender yang tidak memenuhi ketentuan. Semuanya itu akan segera ketahuan karena mekanisme pengawasan akan sangat ketat.
Maka tidak heran jika Gubernur DKI Jakarta dalam pelantikan para pejabat eselon II, III dan IV secara massal, bukan hanya melakukan pemangkasan, tetapi juga akan melaksanakan evaluasi setidak-tidaknya sekali dalam tiga bulan. Evaluasi itu dilakukan untuk mendorong kinerja para PNS yang selama ini dibiayai oleh uang negara.
Birokrasi memang harus memulai dari dirinya sendiri untuk menunjukkan kualitas pekerjaannya. Reformasi birokrasi akan mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan kewajibannya.
Kita dorong masyarakat juga bekerja dengan sungguh-sungguh memberikan kontribusinya bagi komunitasnya dan bagi masyarakat secara luas. Mereka yang menjadi nelayan, harus optimis karena solar masih tetap disubsidi oleh pemerintah dan pemerintah akan memberikan subsidi khusus di kawasan tertentu.
Para petani juga harus optimis karena pemerintah akan menjamin swasembada pangan dalam tiga tahun. Bendungan-bendungan akan segera ditender dan sawah akan segera menguning. Para pedagang juga harus optimis karena produk dagangan mereka akan masuk ke pasar yang akan dibangun oleh pemerintah sehingga jualan mereka akan memiliki nilai yang lebih lagi. Para peternak juga harus optimis karena pemerintah akan menghentingkan impor ternak dan akan meningkatkan kualitas ternak dalam negeri.
Anak-anak yang sedang belajar juga harus optimis, para pekerja bangunan dan buruh juga jangan kuatir mengenai masa depan kesehatannya karena mereka wajib menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Inilah saatnya membangun semangat baru. Bangsa ini butuh optimisme dan butuh semangat untuk maju lebih baik. Selamat bekerja dan membangun negeri di tahun 2015 ini.
(***)