Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025
Tajuk Rencana

Satgassus Anti Korupsi Kejagung

- Jumat, 09 Januari 2015 11:20 WIB
427 view
Kejaksaan Agung (Kejagung) tampaknya tidak main-main dengan kinerjanya. Tuntutan publik atas pembuktian kualitasnya membuat Jaksa Agung M Prasetyo serius bekerja. Di korps Kejaksaan, Jaksa Agung membentuk Satgassus Anti Korupsi. Tidak tanggung, isinya 100 jaksa hasil seleksi dari seluruh Indonesia, termasuk di antaranya empat orang jaksa yang ditarik dari KPK untuk memberdayakan Kejaksaan Agung.

Jaksa Agung Ia meminta Satgassus  mengurus kasus korupsi secara lebih serius lagi. Ia ingin unit khusus ini akan menuntaskan kasus korupsi yang ditangani lembaganya. Sekedar informasi, dalam setahun terakhir, 1.815 perkara korupsi ditangani di tingkat penyelidikan, 1.537 perkara dalam tahap penyidikan dan 2.225 perkara dalam tahap penuntutan.

Ke-100 sosok "super" ini kabarnya diseleksi dari seluruh wilayah Kejaksaan, mulai dari Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi sampai personil di Kejaksaan Agung. Mereka diharapkan mampu mendorong kinerja Kejaksaan Agung yang sering dituding kalah cepat dibandingkan KPK dalam menangani kasus korupsi.

Satgassus Anti Korupsi Kejagung akan menangani kasus besar. Salah satu yang sedang ditangani Kejaksaan Agung adalah laporan PPATK mengenai rekening gendut sejumlah kepala daerah. Rekening gendut tersebut bernilai miliaran rupiah dalam sekali transaksi dan umumnya disamarkan melalui berbagai cara di antaranya asuransi dan unit usaha tertentu.

Sesungguhnya sudah lama Kejaksaan Agung diminta “berlari kencang” mengejar para koruptor ini mengimbangi debut KPK. Hanya dengan kekuatan sekitar 100 penyidik, KPK bisa melakukan pekerjaan yang luar biasa besarnya untuk menghambat laju korupsi di negeri ini. Kejaksaan Agung bersama Kepolisian tentunya, sebagai lembaga permanen di negeri ini diminta juga untuk berlari sama kencangnya dengan KPK. Sebab laju para koruptorpun sungguh tidak bisa dihentikan KPK sendiri. Apalagi di tahun 2015 ini, KPK akan melakukan regenerasi. Pimpinan KPK akan segera berakhir di tahun ini-semuanya. Maka generasi baru, KPK yang akan sarat dengan pencegahan akan menjadi suatu keniscayaan, apalagi dengan akan adanya pembukaan cabang KPK di beberapa wilayah.

Nantinya kita berharap KPK bisa membangun sinergi yang lebih erat dengan Satgassus Anti Korupsi Kejagung. Jika ini terwujud, maka duel maut pasti akan terjadi. Tidak akan ada lagi tikus pencuri uang negara yang bisa lolos, karena keduanya akan melakukan tindakan yang sangat erat untuk menjaring para koruptor.

Namun harus disadari bahwa Satgassus Anti Korupsi Kejagung ini bisa dihancurkan moralnya dari dalam jika Jaksa Agung tidak memberikan dukungan penuh.

 Dukungan dimaksud adalah pemberian seluruh privilage untuk menangani siapapun itu, tanpa pandang bulu. Afilisasi pada suatu parpol atau kekuasaan bisa mengancam keberadaan Satgassus Anti Korupsi Kejagung ini. Moral mereka bisa lemah bahkan hancur jika dalam bekerja mereka malah tidak mendapatkan kebebasan, bahkan keleluasaan bekerja secara profesional. Itu yang ada pada KPK sehingga mereka yang bekerja di sana tidak pernah berada dalam tekanan.
Kita tunggu kinerja Satgassus Anti Korupsi Kejagung (***)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru