Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Ekonomi Media Sosial

- Sabtu, 28 Maret 2015 10:27 WIB
436 view
Ekonomi Media Sosial
Indonesia menjadi tempat yang patut dikunjungi oleh mereka yang melihat pangsa pasar besar. Itulah yang kita lihat dari kehadiran bos-bos media sosial yang datang ke Indonesia.

Adalah CEO Twitter, Dick Costolo, yang menjumpai Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta. Apa tema pembicaraannya? Menurut JK, bos Twitter itu datang untuk bekerja sama dalam upaya meningkatkan kapasitas industri kecil dan penyediaan teknologi untuk mendukung informasi. Twitter juga mengembangkan sayap dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa di Indonesia. Plus, ini yang menggembirakan, akan membuka kantor perwakilan di Indonesia
Kedatangan orang penting Twitter, sebenarnya telah didahului oleh bos media sosial lainnya yang sangat populer di dunia, Facebook. Mark Zuckerberg menyempatkan berkunjung ke Indonesia Oktober tahun lalu. Ia menjumpai Presiden Jokowi, menyaksikan secara langsung bagaimana Presiden ala rakyat itu disambut oleh pemilihnya waktu itu. Menurut Mark, ia hadir di Indonesia untuk mengetahui pola interkoneksi antar warga dan pemimpinnya. Facebook, bukan barang baru di Indonesia. Tercatat ada 65 juta pengguna aktifnya di Indonesia.

Ada apa dengan Indonesia? Ini jelas merupakan persoalan bisnis. Di Indonesia pengguna internet telah mencapai 50 juta orang, 15 juta di antaranya adalah pengguna aktif twitter, dimana Indonesia berada di bawah Amerika dan Jepang. Ini jelas peluang besar untuk meningkatkan promosi dari mereka yang ingin disasar oleh twitter. Promosi tersebut bisa dengan memanfaatkan jasa twitter.

Facebook bukan tidak punya rencana sebenarnya. Mereka berencana akan membuka kantor cabang perwakilan di tanah air. Rencananya, facebook akan berekspansi mendorong promosi usaha kecil dan perusahaan skala menengah ke bawah di Indonesia sehingga bisa beroperasi pada skala global. Lagi-lagi, ini persoalan upaya memetik keuntungan dari berbagai potensi yang dimiliki di Indonesia.

Path, selain twitter dan facebook juga sudah melirik Indonesia. Mereka tertarik dengan pasar Indonesia yang lebih stabil, dibandingkan dengan negara lain. Saat ini path memiliki 5 juta pengguna aktif di dunia, dan pengguna path di Indonesia semakin meningkat. 

Fenomena di atas memperlihatkan kepada kita bahwa media sosial bukanlah sebuah dunia yang melulu soal perbincangan tanpa isi. Memang media sosial telah mampu mewarnai kehidupan sosial politik warga negara terlebih dalam masa kompetisi Pilpres tahun lalu. Media sosial seperti sebuah ruang besar untuk berdiskusi.

Tetapi lebih dari itu, manfaat media sosial telah mendorong berkembangnya bisnis demi bisnis. Akibat media sosial, perusahaan penyedia produk on-line kini marak. Keberadaan perusahaan on-line tersebut telah ikut mendorong bertumbuhnya industri jasa pengangkutan. Keuntungan yang diperoleh bukan hanya akan berakibat pada menyehatnya perusahaan kargo dan pengiriman barang, tetapi juga pada mata rantai yang diakibatkannya, yaitu sektor transportasi dan penyediaan barang tersebut.

Di sinilah makna industri kecil dan kreatif tersebut harus dikelola dengan baik. Setiap dinamika yang terjadi seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan terlebih memberikan dukungan.

Media sosial kini menunjukkan wajah positifnya. Perannya ternyata mulai menunjukkan hal-hal positif, selain wajah negatifnya yang harus terus menerus diantisipasi juga oleh pemerintah. (***)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru