Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Selamatkan Sepakbola Indonesia

- Senin, 20 April 2015 12:50 WIB
348 view
 Selamatkan Sepakbola Indonesia
Pemerintah akhirnya membekukan PSSI setelah tiga kali teguran tertulisnya diabaikan. Putusan ini paling tidak membuat publik sepakbola terbelah menyikapinya. Ada yang mendukung, menolak dan diam karena tak tahu atau masih menunggu perkembangan lebih lanjut.

Kelompok yang menolak berdalih pemerintah tak bisa membubarkan PSSI. Tindakan pembekuan dinilai merupakan bentuk intervensi. Menurut mereka hanya FIFA yang berwenang mengurusi apa yang terjadi di PSSI.

Tak sedikit pula yang mendukung tindakan pemerintah. PSSI dianggap gagal membangkitkan prestasi sepakbola nasional. Banyak masalah yang dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian yang makin membuat persepakbolaan Indonesia terpuruk.

Di balik kisruh PSSI ini, substansi masalah sepakbola Indonesia sesungguhnya adalah mandegnya prestasi secara nasional. Tim sepakbola Indonesia belum mampu berbicara, baik di level internasional, maupun regional. Bahkan di tingkat Asia Tenggara pun, sepakbola Indonesia belum menjadi nomor satu.

Padahal kurang apa potensi yang dimiliki Indonesia? Dengan jumlah penduduk yang besar, masya tak ada yang memiliki bakat dan kemampuan besar pesepakbola? Apalagi sepakbola merupakan olahraga yang diminati secara luas dari semua kalangan di Indonesia.

Wajar jika sangat besar ekspektasi warga atas terbentuknya tim nasional yang tangguh dan disegani di dunia pesepakbolaan. Semua merindukan kapan Indonesia masuk ke Piala Dunia. Sayangnya PSSI belum bisa memenuhi harapan tersebut. Malah yang muncul kisruh internal, dan berbagai masalah lainnya.

Kita berharap kisruh PSSI segera berakhir. Menpora harus piawai melobi FIFA agar mendukung upaya penyelamatan sepakbola Indonesia. Bukan sekadar mengganti pengurus yang sekarang dengan yang lain. Tetapi adanya langkah konkret bagaimana melakukan pembenahan sehingga pesepakbolaan Indonesia bisa sehat, secara organisasi, kompetisi, pembinaan dan muaranya prestasi.

Semua stakeholder sepakbola harus mau duduk bersama. Saatnya jujur mengakui kegagalan menjadikan sepakbola Indonesia menjadi pemain kelas dunia.  Jangan lagi membenarkan diri sendiri dan mencari kambing hitam. Lalu apa yang harus dilakukan dirumuskan dan  bisa diakses publik secara transparan. Majulah sepakbola Indonesia.(**)
 

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru